Berita

Bedah buku di KPK/RMOL

Politik

Mahalnya Cost Politic Masih Jadi Alasan Banyak Praktik Korupsi

SENIN, 18 MARET 2019 | 17:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Cost politic yang sangat mahal seolah menjadi alasan paling rasional para pejabat politik terseret kasus korupsi. Belum lagi, profesi sebagai pengusaha hampir disandang oleh para pejabat politik.

Demikian disampaikan Dosen Administrasi Pubik UI, Dr Vishnu Juwono saat membedah bukunya yang berjudul "Melawan Korupsi & Sejarah Pemberantasan Korupsi Di Indonesia 1945-2014" di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Jakarta, Senin (18/3).

"Biaya politik sangat mahal, perputaran dana untuk Pilkada mencapai ratusan miliar dan Pilpres mencapai triliunan rupiah," ujar Vishnu.

Hal itu, jelasnya, berdampak pada pola rekruitmen partai politik yang tidak berintegritas dan akuntabel. Akibatnya, rekrutmen pejabat negara yang memiliki keahlian, kompetensi, dedikasi, dan integritas tidak berjalan.

"Rekrutmen kader partai politik perlu diperbaiki. Terutama di posisi eksekutif dan parlemen kebanyakan dengan latar belakang pengusaha," kata Vishnu.

Lebih lanjut, penulis buku Melawan Korupsi Di Indonesia ini menilai penyalahgunaan wewenang oleh pejabat negara, termasuk pejabat parpol terjadi akibat ongkos politik yang mahal dan kebanyakan menjadi pengusaha.

"Ada unsur penyalahgunaan wewenang, suap, dilakukan pejabat negara dan kerugian negara. Sehingga praktik korupsi yang dilakukan oleh tokoh partai politik tetap semarak," demikian Vishnu.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya