Berita

Foto/RMOL

Politik

KTP-El Buat WNA Jadi Bola Panas Dalam Rapat Komisi II

RABU, 13 MARET 2019 | 22:18 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Komisi II DPR RI menggelar rapat persiapan pemilihan legislatif dan pemilihan presiden bersama Komisi Pemilihan Umum, Bawaslu dan Kementerian Dalam Negeri.

Dalam rapat, sejumlah anggota dewan menanyakan soal data KTP-el milik warga negara asing yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019.

Mereka meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan itu sebelum pemungutan suara 17 April.

Anggota Komisi II Firman Soebagyo meminta warna KTP-el untuk WNA dibedakan dengan milik WNI. Dia juga meminta proses perekaman KTP-el bagi WNA dihentikan sementara.

"Saya mendukung proses e-KTP bagi WNA dihentikan hingga pemilu. Ke depan saya usul KTP asing agar berbeda warna dari KTP WNI," jelasnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/3).

Senada, anggota Komisi II Yandri Susanto juga meminta pemerintah memberikan penjelasan terkait masuknya WNA dalam DPT.

"Yang tidak berhak jangan dibuat berhak, yang berhak jangan dibuat tidak berhak. Ini esensi dasar kita. Karena itu, kita perlu tahu supaya tidak terjadi lagi di masa yang akan datang kenapa sampai terjadi orang asing masuk ke DPT," ujarnya.

Ketua KPU Arief Budiman pun memberikan jawaban. Menurutnya, saat ini KPU bersama Dinas Dukcapil Kemendagri terus menelusuri data KTP-el WNA yang terdaftar dalam DPT.

"Pada prinsipnya data yang sudah ditemukan sudah kita rumuskan. Sekarang masih dalam proses penelitian terus. Nanti kalau kita temukan lagi nanti mereka akan kita coret karena memang mereka tidak boleh menggunakan hak pilih dalam pemilu kita," paparnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya