Berita

Suhendra Ratu Prawinegara/Net

Politik

Soal Dalih Kemendagri, BPN: Apa Iya 20 Juta Lansia Indonesia Banyak Yang Lupa Tanggal Lahirnya?

RABU, 13 MARET 2019 | 09:30 WIB | LAPORAN:

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menemukan 17,5 juta data pemilih janggal dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019.

Temuan ini telah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kejanggalan atau keanehan data pemilih ini sangat terlihat sekali. Di mana ada penduduk yang lahir pada tanggal 1 Juli sebanyak 9,8 juta orang, tanggal 31 Desember sejumlah 5,3 juta dan lahir pada tanggal 1 Januari sejumlah 2,3 juta orang," urai Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara di Jakarta, Rabu (13/3).

Suhendra mengatakan, kejanggalan DPT ini wajib diselesaikan dan dijawab oleh KPU dan penyelenggara negara yang berwenang menangani kependudukan. Sebab, bisa berimplikasi luas di antaranya hukum dan kualitas Pemilu.

"Jangan sampai hal ini memicu pihak-pihak tertentu untuk melakukan kecurangan-kecurangan dalam pemilu," ujarnya mewanti-wanti.

Pihak Ditjen Dukcapil Kemendagri berdalil temuan 17,5 juta WNI bertanggal lahir seragam dalam Data Pemilih Tetap (DPT) hanya karena warga lupa tanggal lahir.

"Jawaban semacam ini pun menurut hemat kami juga tidak berdasar dan mengada-ada. Masa di zaman sekarang ini masih banyak dan jutaan orang lupa tanggal lahir dan dan bulan lahirnya? Jika merujuk pengakuan atau alasan ini arahnya kepada penduduk yang berusia lanjut (lansia). Apa iya penduduk lansia Indonesia yang mencapai kisaran 20 juta orang di Indonesia banyak yang lupa tanggal dan bulan lahirnya? Kan tidak juga," jelasnya.

Suhendra kembali menekankan, temuan 17,5 juta DPT janggal ini persoalan serius karena sangat rentan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk terjadinya kecurangan dalam Pemilu.

"Persoalan ini kami sampaikan agar menjaga kualitas pemilu yang jurdil, transparan dan legitimated. Bukan merupakan tuduhan, tapi dalam rangka mengingatkan ke semua pihak, termasuk internal kami," terangnya.

Ia mengingatkan KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang diamanahkan oleh konstitusi benar-benar concern dan bertanggung jawab atas persoalan ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya