Berita

Ariroh Rezeki Matanari/Net

Politik

Ariroh Rezeki Matanari, Ibu Madrasatul Ula Untuk Anak-anaknya

RABU, 13 MARET 2019 | 07:49 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Perempuan adalah pendidik generasi bangsa.

Begitulah tagline caleg DPR Jawa Barat XI (Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Tasikmalaya) dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ariroh Rezeki Matanari.

Ariroh, perempuan politisi kelahiran Sidikalang, 16 December 1987 ini mengingatkan, baik atau buruknya masa depan generasi bangsa suatu negara ditentukan dari pendidikan yang diberikan ibu kepada anaknya.


Para ibu harus mempunyai bekal sebagai pendidik anak bangsa.

"Nah menurut saya sendiri, ketika seorang perempuan rusak, maka rusaklah suatu bangsa. Karena dia madrasatul ula untuk anak-anaknya selaku penerus generasi kita," kata Ariroh kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/3).

Sebab itulah komitmen dia jika lolos ke Senayan adalah memberdayakan kaum perempuan.

Ada beberapa program telah dipersiapkannya. Yakni melalui pemberian beasiswa S1 bagi mereka yang mampu menghafal kitab suci Al-Quran (hafidz).

Kemudian program pemakmuran masjid. Hal itu bertujuan agar generasi muda bangsa mempunyai pendidikan mumpuni di bidang agama.

"Kita punya ada seribu Alquran yang kita bagikan ke DKM masjid guna mencerdaskan generasi muda dengan membaca Alquran. Otomatis secara langsung akan membuka cakrawala mereka tentang dunia melalui agama," jelasnya.

Selain itu juga program wirausaha tanpa riba. Dalam program ini Ariroh menawarkan konsep berwirausaha, UMKM, tanpa peminjaman dengan biaya riba.

"Karena dengan biaya riba itu sendiri tetap saja kita akan kena, kita dapat imbas terhadap efek riba tersebut," urainya.

Program lainnya yang tengah dikerjakan yaitu pengelolaan sampah.

"Ada beberapa ibu-ibu yang (sudah) kita coach (latih), yang mana ketika sampah-sampah di rumah biasa dibuang, tapi sekarang kita kelola. Kita berikan pemberdayaan, makanya kita ambil slogan mengolah sampah menjadi berkah," imbuhnya.

Dan terakhir program sekolah kerakyatan atau long life education. Program ini, kata Ariroh, belum bisa terealisasi.

"Tapi kalau program sekolah kerakyatan ini semacam sekolah sekolah motivasi mereka untuk hidup semangat dan ini juga tidak tergantung batasan usia ataupun batasan kelas ataupun tingkat pendidikan karena ini untuk umum," terangnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya