Berita

Haposan Batubara/Net

Perjuangkan Dwi Kewarganegaraan, Alasan Haposan Batubara Maju Caleg

SELASA, 12 MARET 2019 | 18:19 WIB | LAPORAN:

Nasib warga negara Indonesia (WNI) yang tengah mencari nafkah di luar negeri menjadi alasan Haposan P Batubara ikut berlaga di Pileg 2019.

Politisi Partai Gerindra itu ingin menggolkan revisi UU 12/2006 tentang Kewarganegaraan menjadi UU yang membolehkan seorang WNI memiliki dua kewarganegaraan.

“UU yang mengatur tentang dua kewarganegaraan itu yang diharapkan oleh WNI yang tinggal di luar negeri," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/3).

Menurutnya, ada banyak WNI yang mencari nafkah di luar negeri hingga memiliki pekerjaan, bahkan memiliki usaha di sana. Namun mereka tak mau meninggalkan kewarganegaraan Indonesia karena kecintaannya terhadap negeri ini.

"Di Malaysia saja tidak kurang dari 640.000 warga asal Aceh yang sekitar 250.000 orang di antaranya memiliki kedai di sana. Belum WNI yang dari daerah lain," jelasnya.

Ditegaskannya lagi, meskipun sudah memiliki istri, bahkan anak berkewarganegaraan luar negeri, psikologis orang Indonesia tetap sangat berat melepaskan statusnya sebagai WNI.

"Padahal bisa saja, hak-hak sebagai warga negara mungkin lebih terjamin kalau jadi warga kalau kampungnya di Indonesia, mereka tidak mau melupakannya begitu saja," imbuh caleg Dapil Jakarta II bernomor urut 3 itu.

Pemerintah, kata dia, tidak perlu khawatir dengan warga yang memiliki dua kewarganegaraan. Sebab yang dibutuhkan mereka bukanlah hal sebagai warga negara, namun hanya diakui sebagai orang Indonesia.

“Jadi tidak ada kaitannya dengan perlindungan sosial, mendapat pekerjaan," sambungnya.

Haposan merupakan salah seorang pengacara kondang. Sebagai pengacara, dia banyak bersentuhan dengan beberapa tokoh Aceh. Di antaranya pernah menjadi pengacara mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam perkara dugaan korupsi proyek Dermaga Sabang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya