Berita

Jet Tempur Pernika EA-18G Growler/Net

Pertahanan

Pertahanan Udara: Perlukah Indonesia Cermati Skuadron Growler Australia

SELASA, 12 MARET 2019 | 17:36 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

. Sebanyak 12 jet tempur khusus pernika (peperangan elektronika) atau electronics warfare, EA-18G Growler menjadi salah satu alat utama sistem senjata andalan The Royal Australian Air Force (RAAF). Sekilas, tampilan fisiknya serupa dengan F/A-18F Super Hornet (varian kursi ganda).

EA-18G Growler mulanya dibuat untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika Serikat sebagai pengganti EA-6B Prowler yang mulai masuk dinas operasional AL AS pada tahun 2009. Jet tempur khusus ini dioperasikan pertama kalinya di Libya, beberapa tahun lalu.

Antara Super Hornet dan Glowler tampak serupa, namun sesungguhnya ada  perbedaan bentuk fisik yang nyata. Paling kentara pada bagian leading edge dan ujung sayap (wingtip). Rel peluncur rudal Sidewinder pada bagian wingtip diganti dengan pod ALQ-218(V)2 RFRS (radio frequency receiver system).

Bergabungnya skuadron Growler dalam jajaran RAFF, tentu memiliki arti yang sangat strategis, baik secara politis maupun militer. Secara politis, kepemilikan Growler membuat “status” Australia kian nyata sebagai salah satu sekutu terdekat AS. Perlu diingat, bahwa untuk pertama kalinya AS menjual jet tempur khusus bernilai strategis macam ini. Selama ini tak pernah diekspor ke negeri lain.

Kehadiran skuadron Growler milik negeri tetangga selatan Indonesia, tentu tak salah untuk diwaspadai. Apalagi kemampuannya tergolong tinggi (high-end capability). Dari sini mucul pertanyaan, Australia dengan Glowler akan dipersiapkan untuk menghadapi pihak mana? Bisa jadi, jet tempur pernika ini  dipersiapkan menghadapi Indonesia. Dimana TNI AU, ke depannya berencana  mengoperasikan rudal hanud jarak menengah/jauh guna melengkapi pagar hanud wilayah Nusantara.

Pernika sendiri merupakan sebuah laga atau pertempuran yang bertujuan untuk menihilkan kemampuan lawan pada aspek elektronik, seperti radar dan jalur komunikasi. Pada pertempuran pernika dapat dilakukan dengan cara penghancuran halus (soft kill) maupun penghancuran kasar (hard kill). Metode soft kill berupa tindakan pengacakan secara elektronik (jamming), sementara hard kill adalah tindakan destruktif langsung berupa pemboman atau serangan rudal.

Jet tempur EA-18G Growler  memiliki kemampuan keduanya, baik soft kill maupun hard kill.  Adalah pod ALQ-218(V)2 RFRS (radio frequency receiver system) sebagai detektor dan pemilah emisi radar lawan yang menjadi andalan soft kill, Growler. Selain ALQ-99 jamming pod untuk melakukan pembungkaman/pengacakan secara elektronis (electronic jamming).

Sementara untuk hard killGrowler mampu menghancurkan fasilitas radar lawan dengan rudal anti radar AGM-88 HARM atau AGM-88E AARGM. Tak ketinggalan, Growler juga memiliki perangkat ALQ-227 communication countermeasures set dan sistem komunikasi satelit yang terpasang di bagian punuk (spine).

Sebagai aset udara perang elektronik, Growler mengemban berbagai misi spesifik, seperti pembungkaman pertahanan udara (hanud) lawan atau SEAD (suppression of enemy air defenses), pengacakan sinyal elektronik jarak jauh (stand-off electronic jamming), pengacakan elektronik spektrum luas (broad-spectrum jamming), manajemen tempur elektronik (electronic battle management), pengintaian (reconnaissance), pengacakan elektronik untuk melindungi konvoi pesawat lain (escort jamming), bahkan hingga pengawalan tempur terbatas (limited fighter escort).

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya