Berita

Kim Jong Un memasukkan surat suara dalam pemilu yang digelar bulan ini/Repro

Dunia

Selangkah Lebih Dekat Mengenal Demokrasi Di Korea Utara

SENIN, 11 MARET 2019 | 21:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan jutaan pemilih lainnya berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara akhir pekan kemarin (Minggu, 10/3) untuk memilih anggota legislatif.
 
Ada sekitar 700 kursi legislatif yang diperebutkan dalam pemilu tersebut. Pemilu dilakukan dengan cara, setiap wilayah memiliki satu kandidat. Warga hanya perlu memberikan suara untuk menunjukkan persetujuan atau penolakan atas kandidat tersebut.
 
Mereka yang mendapat mayoritas persetujuan akan melenggang ke kursi legislator, atau di Korea Utara dikenal dengan nama Majelis Rakyat Tertinggi. Lembaga itu adalah organ kekuasaan tertinggi di Korea Utara.
 

 
Jumlah wakil dalam majelis didasarkan pada populasi, masing-masing mewakili dari 30.000 hingga 35.000 orang.
 
Para kandidat yang diusung dalam pemilu tersebut berasal dari seluruh negeri dan dari semua lapisan masyarakat. Mereka dipilih oleh Partai Pekerja Korea yang berkuasa dan beberapa partai koalisi kecil lainnya yang memiliki kursi di majelis.
 
Pemilu legislatif di Korea Utara sendiri dilakukan setiap lima tahun sekali. Umumnya, tingkat partisipasi pemilih menyentuh angka 99 persen. Itu berarti antusiasme warga Korea Utara tergolong tinggi dalam menghadapi pesta demokrasi.
 
"Saya sangat bangga menjadi pemilih untuk pertama kalinya," kata seorang mahasiswi Korea Utara berusia 19 tahun Kim Ju Gyong, seperti dimuat Voice of America.
 
Di bawah hukum Korea Utara, warga negara dapat memilih sejak usia 17 tahun.
 
Pemungutan suara sendiri dimulai sekitar pukul 10 malam tergantung pada lokasi dan berlanjut hingga larut malam.
 
Para pemilih menunjukkan kepada petugas pemilihan kartu identitas mereka untuk menerima surat suara. Mereka kemudian dapat memilih di balik bilik dan memasukkan kertas suara ke kotak yang disediakan.
 
Menariknya, foto dan profil para kandidat dipamerkan sebelum pemilihan. Hal itu membuat warga bisa mengenal perwakilan yang hendak mereka pilih.
 
"Kami menganggap semua orang di negara kami sebagai satu keluarga sehingga kami akan bersatu dengan satu pikiran dan kami akan memberikan suara untuk kandidat yang disepakati," kata pejabat Serikat Sosial Wanita Song Yang Ram, seperti dimuat The Guardian.
 
Tidak mengherankan jika hari-hari pemilihan diwarnai dengan suasana yang meriah. Seringkali ada band-band yang memainkan musik ketika para pemilih menunggu dalam barisan, dan sekelompok orang menari untuk menyambut mereka yang sudah selesai menggunakan hak suara.
 
"Sistem pemilihan Korea Utara paling populer dan demokratis karena membuat semua warga negara ambil bagian dalam pemilihan organ-organ kekuasaan dengan hak yang sama," kata kantor berita resmi Korea Utara dalam laporan menjelang pemungutan suara kemarin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya