Berita

Joko Widodo dan Maaruf Amin/Net

Politik

Gambar Jokowi-Maruf Di Kondom, Nasdem: Tidak Ada Toleransi Untuk Kampanye Kotor

MINGGU, 10 MARET 2019 | 22:29 WIB | LAPORAN:

Partai Nasdem mengecam keras penyebaran fitnah berupa foto kemasan kondom dengan gambar pasangan capres Joko Widodo-Maruf Amin.

Wakil Sekjen DPP Nasdem Hermawi Taslim mengaku heran jika pasangan Jokowi-Maruf selalu menjadi sasaran kampanye hitam dan tidak beretika.

Menurutnya, penyebaran foto kondom tersebut dilakukan secara sengaja untuk merusak citra Jokowi-Maruf.

"Cara-cara biadab dan tidak beretika seperti itu tidak boleh ada toleransi sedikit pun, harus dibasmi. Tidak boleh berkembang menjadi budaya politik di Indonesia," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/3).

Taslim mengatakan bahwa kampanye dengan model seperti itu sudah tergolong hitam dan kotor dengan niat menjatuhkan lawan. Praktik itu tidak hanya merusak citra pasangan capres nomor urut 01 tetapi lebih jauh berniat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.

"Polisi harus sangat serius mengusut ini. Siapapun pelakunya harus dihukum. Kalaupun rakyat biasa tetap harus diproses. Jangan sampai dimaafkan dengan alasan mereka hanya diperalat," katanya.

Dia menambahkan, pemilihan umum merupakan wahana demokrasi yang bermoral, beretika dan sehat serta jauh dari praktik kebiadaban. Masa kampanye harus menjadi momentum pemaparan program, visi dan misi para kandidat agar publik mempunyai gambaran mengenai para calon pemimpin. Bukan merusak sendi-sendi demokrasi dengan cara menyebarkan fitnah.

"Kita harus menjaga agar kontestasi ini berjalan di dalam koridor demokrasi dan aturan hukum. Sekali kita bermain fitnah, menyebarkan hoax dan sejenisnya pihak ke tiga atau ke empat akan dengan mudah menumpangnya. Kita yang saling tuding, saling tuduh," jelas Taslim yang juga wakil direktur hukum dan advokasi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya