Berita

Teuku Gandawan/Net

Publika

TNI Benteng Utama Penjaga NKRI Bersama Rakyat

JUMAT, 08 MARET 2019 | 13:25 WIB | OLEH: TEUKU GANDAWAN

KETIKA TNI tidak bersikap negatif, tidak menyalahgunakan wewenangnya, lalu dihina-hina, kita harus segera waspada dan bertanya, ada apa ini? Kita harus sangat waspada, kenapa ada pihak yang membuat kegelisahan atas keberadaan TNI.

Demoralisasi atas TNI patut diwaspadai sebagai bentuk kegelisahan pihak tertentu yang merasa gerak-geriknya tak bebas dan terhadang karena keberadaan TNI.

Saat ini kita bisa merasakan berbagai kekhawatiran rakyat tentang pecahnya persatuan, bangkitnya keberanian orang-orang yang menenteng ide PKI/Komunis seolah sebagai kaum bersih dari noda hitam sejarah bangsa, entengnya kelompok tertentu membiarkan masuknya pengaruh-pengaruh asing yang anti pancasila, entengnya kelompok tertentu memandang ketergantungan ekonomi kepada asing bukan masalah, dan entengnya kelompok tertentu menjelek-jelekkan Islam dan umat Islam sebagai kelompok kepentingan yang ingin mengganti Pancasila.

Padahal nyatanya, justru pihak-pihak di luar kelompok Islam lah yang gelisah dengan adanya Pancasila yang secara substansi justru sangat islami.

HTI yang secara faktual memang ingin membentuk kekhalifahan, faktanya tidak pernah diterima oleh umat Islam Indonesia. Gagasan HTI ini tidak laku. Itu kenapa jumlah anggota mereka bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan ormas-ormas yang ada di Indonesia.

Artinya, stigma seolah umat Islam Indonesia ingin seperti inginnya HTI justru tidak tepat sama sekali. Apinya di gunung, panggangnya di pantai, sungguh ini sesuatu yang jauh panggang dari api.

Lalu kenapa isu tersebut terus digembargemborkan? Karena ada beberapa kelompok anti pancasila yang justru sedang membesarkan diri dan menipu publik dengan terus menerus menggoreng isu khilafah, termasuk menempelkan stigma itu kepada Prabowo-Sandi. Lihat dan amati siapa saja yang terus menerus menuding Prabowo-Sandi sebagai gerakan khilafah, mereka inilah yang anti pancasila.

Mereka mengadu domba publik dan menakut-nakuti publik kepada kelompok lain, padahal merekalah yang sesungguhnya wajib diwaspadai rakyat.

Jadi kalau hari ini ada pihak yang mengolok-olok TNI, patut diduga keras mereka merasa belum cukup kuat mengubah keadaan karena masih ada TNI yang terus memantau gerak-gerik mereka dan siap menghancurkan mereka jika sudah sangat keterlaluan.

Hal inilah yang membuat mereka membuat pengalihan dengan mengajak rakyat agar merasa resah dan benci kepada TNI, padahal sesungguhnya merekalah yang benci kepada TNI karena TNI berpegang teguh kepada sapta marga.

Waspadai terus setiap upaya olok-olok kepada TNI dan pastikan anda tidak terhasut. Tetap ingatkan setiap prajurit TNI untuk setia kepada kepada sumpah prajurit, setia kepada kepada sapta marga, setia menjaga pancasila dan NKRI hingga titik darah penghabisan.

TNI sejatinya pelindung bangsa dan negara, bukan pemain politik busuk yang sibuk dengan harta dan tahta. Ingatkan para perwira TNI untuk menjaga jarak yang cukup dan tegas kepada berbagai pihak pengusaha dan penguasa.

Pastikan sebagai WNI, anda berada satu sikap dengan TNI untuk terus menjaga NKRI dari para pembonceng gelap yang anti pancasila. Karena TNI adalah benteng utama penjaga NKRI bersama rakyat. 

Penulis adalah Direktur Eksekutif Strategi Indonesia 

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya