Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Rizal Ramli: Mohon Maaf, Jokowi Jangan Kerdil Jadi Presiden

SELASA, 26 FEBRUARI 2019 | 01:54 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pidato Presiden Joko Widodo yang saat acara Konvensi Kerakyatan di SICC, Sentul, Bogor, Minggu (24/2) disayangkan oleh ekonom senior DR Rizal Ramli.

Sebab, dalam pidato itu, Jokowi kembali menyinggung kepemilikan lahan ratusan hektare rivalnya, Prabowo Subianto.

“Jadi kalau ada konsesi besar yang ingin dikembalikan ke negara, saya tunggu, saya tunggu sekarang,” ucap Jokowi di hadapan pendukungnya.

Bagi RR, sapaan Rizal Ramli, pidato itu menunjukkan kekerdilan Jokowi sebagai seorang presiden. Ini lantaran Jokowi terkesan menarget orang tertentu dalam mengambil kebijakan. Sementara, Jokowi sendiri sebenarnya dikelilingi oleh para pemilik lahan besar.

“Saya mohon maaf dari pidato seperti itu, Presiden Joko Widodo kerdil. Karena pemilik tanah yang besar ada di sekitarnya. Kalau mau lakukan itu, ambil tanah semuanya yang besar-besar bagikan pada rakyat. Jadi jangan kerdil jadi presiden,” ujarnya saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Senin (25/2).

Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menuturkan bahwa sebagai seorang presiden, Jokowi harus bisa mengeluarkan kebijakan yang berlaku untuk semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Kebijakan presiden, sambungnya, tidak bisa hanya diberlakukan untuk lawan politik.

“Harusnya presiden Man of honor. Kebijakannya berlaku untuk semua. Bukan orang per orang yang ditargetkan. Ini kan orang per orang ditargetkan. Ambil saja tanah yang kebanyakan itu pendukung Jokowi bagi sama rakyat, itu baru hebat,” tegasnya.

Jokowi, sambungnya, tidak perlu takut mengambil tanah atau lahan yang dikuasai orang-orang kaya, jika tujuannya untuk kepentingan negara. Apalagi, pemimpin di negara-negara di Amerika Latin telah memberi contoh konkret pengambilalihan lahan tersebut.

“Itu di Amerika Latin banyak yang begitu, presidennya revolusioner. Tanah orang kaya diambil semua dibagikan ke rakyat. Jadi ini menunjukan kekerdilan seorang presiden Jokowi, mohon maaf,” tandasnya. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya