Berita

Ilustrasi/Net

Politik

PDIP Dukung Penguasa Lahan Diungkap Ke Publik

JUMAT, 22 FEBRUARI 2019 | 05:13 WIB | LAPORAN:

Kubu Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf membantah jika petahana Presiden Joko Widodo (Jokowi) melancarkan kampanye hitam terhadap rivalnya Prabowo Subianto dengan membeberkan aset tanah yang dimiliki.

Menurut politisi PDI Perjuangan yang juga anggota TKN Maruarar Sirait, dalam pertarungan politik dikenal dua istilah yakni kampanye hitam dan kampanye negatif. Keduanya memiliki arti berbeda.

Ara, begitu dia disapa, menjelaskan bahwa kampanye hitam masuk dalam katagori fitnah dan memang dilarang. Sementara kampanye negatif menyangkut seseorang yang perlu diketahui publik. Namun begitu, dia tidak menyebut serangan Jokowi termasuk kampanye yang mana.

Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi dalam Debat Pilpres 2019 kedua lalu harus dilihat konteksnya. Di mana, ketika itu, Jokowi bicara soal pengelolaan agraria termasuk kepemilikan lahan.

Namun begitu, kalau ada yang ingin mengungkap siapa saja yang memiliki lahan seperti Prabowo, maka TKN juga mendukung.

"Saya sangat senang dibuka saja siapa saja yang mendapat pengelolaan lahan, tahun berapa, di era pemerintahan siapa, apa alasannya. Dan yang penting lagi pengelola lahan tersebut apakah punya track record sebagai pengusaha atau tidak," jelas Ara dalam dialektika demokrasi bertema 'Batasan Norma Dalam Debat Capres' di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/2).

Dia menambahkan, untuk mendapatkan izin pengelolaan lahan yang luas sesungguhnya tidaklah mudah. Menurutnya, banyak pernyataan kritis di balik persoalan lahan tersebut.

"Tapi kalau mau dibuka ya silakan saja," imbuh Ara. [wah]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya