Berita

Hanif Dhakiri/Net

Bisnis

Kemiskinan Turun Ketimpangan Turun

Hanif Genjot Vokasi
KAMIS, 21 FEBRUARI 2019 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah saat ini tengah menggenjot pening­katan keterampilan Sum­ber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi (penguasaan keahlian tera­pan tertentu). Langkah ini diyakini bisa menekan jum­lah kemiskinan dan ketim­pangan di Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menerangkan, salah satu pe­nyebab kemiskinan dan ket­impangan di Indonesia kar­ena banyak SDM miskin skill (keterampilan). "Kenapa orang miskin, karena pendapatan rendah. Kenapa pendapatan rendah karena pendidikan tidak berkuali­tas. Makanya pemerintah genjot program vokasi," un­gkap Hanif di Grand Sahid, Jakarta, kemarin.

Dia mengungkapkan, program pendidikan vokasi merupakan salah satu fokus pemerintah. Antara lain dilakukan di pesantren. Pada tahun 2017, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Keme­naker) sudah membangun 50 BLK (Balai Latihan Kerja) pesantren. 2018, dibangun 75 BLK pesantren. Hasilnya, tingkat kemiski­nan telah berhasil ditekan menjadi 9,8 persen.

"Kemiskinan dari double digit jadi single digit yakni 9,8 persen. Ini angka kemiskinan paling rendah dalam seja­rah Indonesia. Ketimpangan sosial menurun. Gini ratio 0,41 persen ke 0,38 persen," jelasnya.

Deputi Bidang Peman­tauan, Evaluasi dan Pengen­dalian Pembangunan Ke­menterian PPN/Bappenas, Taufik Hanafi mengung­kapkan, program menekan kemiskinan tidak hanya lewat pendidikan vokasi. Tetapi juga melalui ban­tuan sosial. "Pada tahun ini pemerintah meningkatkan jumlah penyaluran bantuan sosial ke masyarakat," ungkapnya.

Taufik merincikan pro­gram bantuan sosial itu, pertama Program Keluarga Harapan (PHK) yaitu bantu­an non tunai bersyarat yang diberikan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Kedua, Kartu Indo­nesia Pintar (KIP) dengan target 20,1 juta anak usia sekolah. Angka ini naik dibandingkan 2018 yang di­targetkan sebanyak 19,7 juta penerima. Ketiga, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), ditargetkan sebanyak 15,6 juta KPMyang dilaksana­kan berharap ke seluruh kabupaten/kota. Dan, ke­empat, Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan target 96,8 juta jiwa atau 40 persen penduduk berpendapatan terendah.

Selain itu, lanjut Taufik, pemerintah juga telah me­nyiapkan program guna mempercepat pengurangan kemiskinan melalui dana desa yang diproyeksikan sebesar 4,9 sampai 5,3 pers­en Produk Domestik Bruto (PDB). Kemudian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema subsidi bunga 7 persen melalui 41 penyalur dan 11 perusahaan penja­min. ***

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya