Berita

Ilustrasi

Politik

Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Bangsa Barat

SABTU, 16 FEBRUARI 2019 | 00:23 WIB | LAPORAN: WISNU YUSEP

Secara sosio-politik amandemen yang dilakukan terhadap Undang-undang Dasar 1945 telah mengubah dan mengacaukan sistem ketatanegaraan.

Menurut Aktivis Sri Bintang Pamungkas, melalui amandemen itu juga Indonesia menjadi kelinci percobaan oleh nagara berat.

"Jadi memang kerjaan daripada bule globalis itu seperti itu. Indonesia hanya menjadi kelinci percobaan terhadap perubahan itu, yang pemerintah sendiri menyebut Indonesia dari ada menjadi tidak ada," kata Sei Bintang dalam diskusi "Mengapa Kita Harus Kembali ke UUD 45" digelar di Ballroom Djakarta Teater, Jakarta, Jumat (15/2).

Atas perubahan-perubahan yang terjadi pada amandemen itu, dia berpendapat bahwa sudah seharunya bangsa Indonesia ini kembali kepada UUD 1945 yang asli.

Karena, reformasi tahun 1998 yang pada awalnya ditujukan untuk menciptakan kehidupan politik yang lebih demokratis, ternyata juga digunakan sebagai pintu masuk untuk melakukan perubahan terhadap konstitusi Negara Republik Indonesia, UUD 18 Agustus 1945, melalui proses amandemen selama empat kali pada periode tahun 1999-2002.

Menurutnya, berubahnya status dan kedudukan MPR yang semula sebagai lembaga tertinggi negara menjadi sejajar dengan DPR, Presiden dan Mahkamah Agung telah menghilangkan fungsi MPR sebagai lembaga pemegang kedaulatan rakyat.

Nilai demokrasi yang ada dalam UUD 1945 berdasarkan prinsip musyawarah-mufakat  dengan sistem perwakilan, telah diganti dengan sistem demokrasi liberal  berbasis individualism.

"Ini, jelas tidak sesuai dengan Sila ke-empat Pancasila yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah, kekeluargaan dan gotong-royong." tandas Sri Bintang Pamungkas. [hta]


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya