Berita

Hariman Siregar/RMOL

Politik

Hariman Siregar: Sayangnya Amandemen Bukan Proses Penyempurnaan

JUMAT, 15 FEBRUARI 2019 | 17:23 WIB | LAPORAN: WISNU YUSEP

. Bergulirnya reformasi sebagai gerakan koreksi atas penyelahgunaan kekuasaan di orde baru. Euforia perubahan tidak hanya melahirkan demokrasi di segala bidang, tetapi juga peninjauan kembali UUD 1945 lewat amandemen.

Tapi sayang, dari empat kali amandemen banyak yang berubah, sehingga UUD 1945 tidak asli lagi.

"Sayangnya amandemen itu bukanlah proses penyempurnaan UUD 1945 agar senapas dengan kemajuan zaman, tetapi justru upaya mengotak-atik isinya dan membuang segala fondasi yang berbau anti kolonisme dan pro kesejahteraan rakyat," kata aktivis kawakan Hariman Siregar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (15/2).

Dalam amandemen itu, lanjut dia justru menemukan kembali bentuk-bentuk kolonialisme lama yang diperangi founding father, dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, politik dan budaya.

"Seperti yang disebutkan oleh Sunario dalam buku mengapa harus kembali ke UUD 1945? Pasca amandemen UUD 45 justru pengaturan ekonomi oleh negara dialihkan, yang muncul liberalisasi perdagangan, deregulasi dan privatisasi," katanya.

Belum lagi, lanjut Hariman, model pengelolaan kekayaan alam dan sumber daya nasional malah beroreantasi ke asing. Tujuan kegiatan ekonomi ini adalah keuntungan bagi usaha perseorangan, bukan lagi pro kepada kemakmuran rakyat.

"Kita bukan lagi warga negara tapi sudah menjadi warga pasar," tutupnya. [rus]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya