Berita

Publika

Penegakan Hukum Terkesan Hanya Untuk Lawan Politik Presiden Joko Widodo

RABU, 13 FEBRUARI 2019 | 07:57 WIB

BELAKANGAN ini, saya menyoroti pemberitaan di media massa yang juga mewarnai informasi media sosial (medsos). Ada sebuah pesan yang saya tangkap terutama menyangkut proses penegakan hukum di Indonesia.

Saya menilai proses penegakan hukum terkesan hanya mengusut kasus-kasus yang melibatkan lawan politik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), terutama mereka yang tergabung di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sejumlah aktivis dan politisi yang berseberangan dengan pemerintah mulai diproses hukum. Mulai dari Ratna Sarumpaet yang disinyalir menyebarkan informasi tidak benar terkait penganiayaan yang dialami.


Musisi Ahmad Dhani menjadi sasaran berikutnya. Pencipta Lagu 212 itu diproses hukum atas dugaan kasus pencemaran nama baik yang menyeretnya ke depan persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Lalu, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif diproses karena dugaan tindak pidana dalam acara Tabligh Akbar PA 212 Solo Raya, di wilayah Gladag pada Minggu (13/1/2019). Selain mereka bertiga itu, masih terdapat nama-nama lain diantaranya seperti Buni Yani.

Melihat hal ini, saya meminta aparat penegak hukum meliputi Polri dan Kejaksaan untuk memproses seseorang berdasarkan aturan hukum yang berlaku. Apabila seseorang melakukan pelanggaran, maka harus ada unsur-unsur pidana yang menjadi dasar seseorang diproses hukum.

Jangan sampai malah menimbulkan kesan aparat penegak hukum menjadi alat untuk mengkriminalisasi orang-orang yang punya pemikiran berseberangan dengan pemerintah.

Dan, apabila seseorang yang tidak ditemukan unsur pidana dalam perbuatan yang dilakukan, maka sudah selayaknya orang itu dibebaskan. Sebab, mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia itu negara hukum bukan negara yang didasarkan pada kekuasaan. [***]



Darmansyah
Penggiat Media Sosial


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya