Berita

Suasana Diskusi Eksaminasi Terhadap Perkara Irman Gusman/RMOL

Hukum

Akbar Tandjung Masih Tak Percaya Irman Gusman Terima Suap Rp 100 Juta

SELASA, 12 FEBRUARI 2019 | 18:11 WIB | LAPORAN:

Politikus senior, Akbar Tandjung, masih tidak percaya atas tuduhan terima suap yang menimpa mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman.

Ketua Dewan Penasihat Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu menilai Irman sebagai orang baik dan jujur.

"Mana mungkin Irman Gusman menerima suap. Apalagi ekonomi dia cukup mapan," tegasnya dalam sambutan di acara diskusi publik bertajuk "Eksaminasi Terhadap Perkara Irman Gusman" di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).


Menurut Akbar, Irman berupaya keras  memperjuangkan nasib dari warga Sumatera Barat yang diwakilinya. Sekali lagi ia yakin Irman tidak menerima suap untuk menggunakan pengaruhnya sebagai Ketua DPD mengatur pemberian kuota gula impor dari Perum Bulog. Apalagi, besaran suap Rp 100 juta terbilang sangat kecil untuk Irman yang notabene pengusaha.

"Dia memang memperhatikan masalah-masalah masyarakat yang ada di wilayah di mana dia berasal yaitu Sumatera Barat," kata tokoh senior di Partai Golkar itu.

Pada Februari 2017, Irman Gusman divonis 4,5 tahun penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta. Majelis hakim menyatakan Irman terbukti melanggar Pasal 12 huruf b UU 31/1999 sebagaimana diubah dalam UU 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi karena terbukti menerima suap sebesar Rp 100 juta dari Direktur CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto, dan Memi.

Irman terbukti menggunakan pengaruhnya sebagai Ketua DPD untuk mengatur pemberian kuota gula impor dari Perum Bulog kepada perusahaan milik Xaveriandy.

Tak terima dengan vonis, Irman memperjuangkan hak hukumnya ke ranah Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya