Berita

Pembakaran Motor Di Kota Semarang/Net

Hukum

Terlalu Sumir Hubungkan Aksi Pembakaran Kendaraan Di Jateng Dengan Pilpres

SELASA, 12 FEBRUARI 2019 | 03:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Polri meminta publik untuk tidak langsung mengaitkan teror pembakaran kendaraan bermotor di sejumlah wilayah Jawa Tengah dengan kontestasi Pemilihan Presiden 2019 April mendatang.

“Itu masih sumir. Tim masih bekerja dari Polda Jateng dan Mabes Polri untuk mengungkap,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/2).

Kepolisian, sambung Dedi, bekerja berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ada. Dedi menambahkan, penyidik harus betul-betul menangkap siapa pelaku maupun aktor di baliknya lantaran kejadian teror ini tidak berbeda dengan kasus tindak pidana terorisme dan narkoba.


“Kalau belum terungkap pelaku akan mengulangi pola-pola ini di kemudian hari. Ketika penyidik mampu menemukan alat bukti cukup, maka akan nanti merembet dengan rekam jejak masa lalu (pelaku) yang belum terungkap,” pungkas Dedi.

Indonesia Police Watch (IPW) menilai daerah Jawa Tengah adalah wilayah paling panas menjelang Pilpres 2019. Jateng merupakan lumbung suara Jokowi, ditambah kubu Prabowo membangun sejumlah posko pemenangan di sana, sehingga tidak mustahil ada kelompok tertentu yang memancing di air keruh untuk membenturkan kedua kubu.

"Bisa jadi sebagai bagian provokasi untuk memancing di air keruh. Polda Jateng jangan takut siapa pun untuk mengungkap kasus ini," ungkap Ketua Presidium IPW Neta S Pane.

IPW mencatat aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran terhadap kendaraan di Jateng sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang.

Jika aksi ini dibiarkan, sambung Neta, maka bukan mustahil kelompok tersebut akan beraksi ke daerah lain, misalnya ke ibukota Jakarta atau Jawa Barat. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya