Berita

Foto: Asumsi.Co

Bisnis

Tiga Kunci Membesarkan Industri Kreatif

MINGGU, 10 FEBRUARI 2019 | 13:14 WIB | LAPORAN:

Industri kreatif bisa menjadi menjadi sandaran sebagian besar tenaga kerja di Indonesia.

Tak hanya karena sumbangannya terhadap pendapatan negara yang terus naik mengalahkan sektor lain, tapi karena industri kreatif yang relatif bisa dijangkau siapa saja.

"Mengawalinya bisa dengan passion. Karena dengan passion kita akan terus mampu terus mendalami usaha kreatif ini dengan energi yang tak ada habisnya," kata CEO IPMI Jimmy Gani dalam orasi pekerja kreatif di Gedung Sabuga, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Sabtu malam (9/2).


Para pembicara dalam acara tersebut antara lain, Ketua Viking Herru Joko, co-founder Upnormal Sarita Sutedja, Walikota Bogor Bima Arya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, CEO IYKRA Fajar Jaman, co-founder GetCraft Anthony Reza Prasetya, Content Creator Eka Gustiwana, CEO IPMI Jimmy Gani, Roby Murphy Saung Angklung Mang Ujo, pendiri Mad For Lipstick Samira Alatas, CEO Everidea Aji Santika, dam Gally Rangga selaku
pendiri Exodus57.

"Setiap tahun venture capital atau angel investor berkumpul di Amerika Serikat untuk menentukan bisnis apa yang akan mereka biayai. Peluang itu ada selama kita membangun bisnis yang secara kreatif memecahkan persoalan di masyarakat,” kata Jimmy yang juga mentor bisnis dan penasehat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tersebut melalui siaran pers yang diterima redaksi.

CEO IYKRA, Fajar Jaman menambahkan, sejatinya tabiat industri kreatif di era digital mulai banyak berubah.

Salah satunya industri tersebut mulai sangat mengandalkan data kebiasaan konsumen yang dipasok oleh sistem algoritma. Dia mencontohkan Spotify dan Netflix.

"Hari ini kita nonton Kingdom, besok akan muncul film-film zombie atau horor yang disuguhkan untuk kita tonton lagi," kata Fajar.

Namun, hanya mengandalkan passion dan data tak cukup.

Sarita Sutedja menambahkan pengalamannya membesarkan Warunk Upnormal dan sekarang Bakso Boedjangan.

"Kami sejak 2013 sudah punya Nasi Goreng Rempah Mafia, tapi justru anak kedua kami, Warunk Upnormal, yang kemudian bisa membesar seperti sekarang,” kata Co-founder Upnormal ini.

Kata Sarita, proses di belakang kesuksesan Warunk Upnormal cukup panjang. Sebelum usaha kuliner tersebut, Sarita sudah berkali-kali gagal.

"Rasanya ada 10 usaha saya sebelumnya dan gagal semua," katanya.

Karena itu, kata Sarita, yang dibutuhkan untuk membesarkan usaha kreatif adalah kreativitas, kerja keras, dan kengototan.

"Tiga itu yang menjadi kunci kesuksesan dan soliditas para founder. Juga kalkulasi untuk menghitung proyeksi kami ke depan. Kira-kira dalam usia berapa pencapaian-pencapaian ini bisa kami raih. Dari situ kemudian diturunkan jenis usaha apa yang harus kami tekuni. Dari situlah akhirnya kami menekuni kuliner," jelasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya