Berita

Agum Gumelar/Net

Politik

Eks Danjen Kopassus: Nggak Suka Pemerintah Silakan, Tapi Jangan Dukung Gerakan Radikal

SELASA, 05 FEBRUARI 2019 | 20:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pro dan kontra di negara demokrasi merupakan hal yang biasa. Masyarakat bebas untuk menyatakan suka dengan pemerintah, juga sebaliknya.

Mantan Danjen Kopassus Jenderal (Purn) Agum Gumelar juga menilai perbedaan pilihan politik dalam Pilpres 2019 sebagai hal yang wajar.

Hanya saja, dia menggarisbawahi kepada masyarakat untuk tidak mendukung gerakan radikal yang membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


"Yang saya ingin dan kumandangkan kalau memang nggak suka pemerintah nggak masalah, tapi jangan disalurkan dengan dukung gerakan radikal," ujarnya saat mendeklarasikan dukungan untuk Jokowi-Maruf di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (5/2).

Selain itu, Agum meminta para tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tidak menghalalkan segala untuk menang. Ada etika dan norma yang harus dijunjung tinggi dalam pertarungan pilpres.

Dia tidak ingin fenomena pilkada di Jawa Barat terbawa di pilpres. Agum menganggap ada cara-cara membodohi rakyat yang dipakai pada Pilkada Jabar. Sebab, kebenaran absolut dimonopoli oleh isu berbasis sentimen keagamaan.

“Di Jabar ada jurkam bilang jangan pilih A, dia kafir. Lalu dia pilih B, kalau nggak pilih B masuk neraka. Itu nggak mendidik. Itu membodohkan. Orang masuk surga bukan ditentukan ustaz, pendeta, biksu, kapolri, dan panglima. Yang tentukan Yang Maha Kuasa," demikian Agum. [ian] 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya