Berita

Foto: Repro

Politik

Insiden Doa Mbah Moen, Gelombang Kemarahan Pada Romi Menjalar

MINGGU, 03 FEBRUARI 2019 | 17:38 WIB | LAPORAN: DEDE ZAKI MUBAROK

Gelombang kemarahan dipicu arogansi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy menjalar hingga ke daerah.  

Romi, demikian ia bisa disapa, mengintervensi doa yang dipanjatkan KH Maimoen Zoebair ketika menerima Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Jumat petang (2/2). Mbah Moen mendoakan agar Prabowo menjadi pemimpin atau presiden Indonesia.

Saat itu, sang petahana Jokowi duduk di sebelah kiri Mbah Moen.

Usai doa dipanjatkan, Romi mendatangi Mbah Moen dan meminta agar doa diulang. Mbah Moen berusaha memanjatkan doa baru, sambil minta maaf karena usianya kini sudah 90 tahun.

Usai kegiatan, Romi membuat vlog di kamar tidur Mbah Moen bersama Jokowi.

“Ini kelakuan yang memalukan. Sangat memalukan bagi kami PPP,” ujar Ketua DPW PPP Jawa Timur, KH. Muhammad Ikrom Hasan.

Menurutnya, cara Romi “menjilat” kekuasaan sudah pada level yang bisa dibilang “gila”.

Kiai Ikrom mengatakan, dirinya menerima  banyak sekali umpatan kemarahan dari para kader atas kelakuan Romi yang tidak menunjukkan kemuliaan Islam.

“Ia selalu memaksakan kehendak tanpa melihat apa yang diinginkan oleh kader akar rumput. Dia itu ada garis keturunan ulama tapi akhlaknya jauh dari adab Islam,” tambah kiai asal Madura ini.

Pak Ikrom mengingatkan, Mbah Moen adalah anggota Majelis Syariah PPP, dan karenanya tidak sepantasnya diperlakukan seperti itu.

“Mbah Maemoen itu adalah ulama yang harus dijaga, tidak boleh didikte oleh anak kecil yang baru bisa manggung politik. Jangan juga karena ingin dilihat hebat oleh bosnya  langsung ambil mikropon terus paksa ganti doa,” demikian Pak Ikrom.

Sementara itu, Romi sendiri kelihatannya tidak merasa apa yang dilakukannya dapat dikategorikan sebagai sikap kurang ajar atau tidak beradab. Melalui akun Twitter @MRomahurmuziy, Romi malah mempertanyakan akal sehat pihak-pihak yang menyerang dirinya.

“Tidak hadir di acara, hanya melihat dlm potongan video, komentarnya seolah mjd pelaku peristiwa. Anda waras? Tidak mengerti bahasa Arab, tdk mengerti nahwu-shorof, komentari doa? Anda sehat? #AkalSehat,” tulis Romi. [dem]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya