Berita

Rumah Kaca

Puisi Mahasiswi UBK: Srikandi Pencetak Utang

SABTU, 02 FEBRUARI 2019 | 22:16 WIB

MIRIS hatiku baca puisimu
Bukan karena terharu
Lebih karena gerutu
Karena banyak yang telah kau tipu

 
Justru setelah dirimu jadi menteri
Kau paksakan pengetatan anggaran
Yang terbukti gagal di seluruh dunia
Yang terbukti telah hambat pertumbuhan
Yang terbukti lambat kurangi kemiskinan

Kau potong anggaran sosial dan bencana
Kau tak mampu selesaikan masalah BPJS
Kau tak mampu naikkan gaji PNS
Kau prioritaskan bayar cicilan dan bunga utang
Lebih besar dari infrastruktur dan pendidikan

Pembangunan bukan hanya jasamu
Banyak yang lebih keras kerjanya
Banyak yang lebih cerdas kerjanya
Tak layak kau kliam semua pembangunan itu
Tugasmu adalah mencari pendanaan

Banyak cara mencari pendanaan
Bisa dengan tingkatkan pajak
Tapi jelas kau tidak mampu
Rasio pajak di eramu terus menurun

Bisa dengan renegosiasi utang lama
BIsa dengan tukar utang bunga tinggi dengan bunga rendah
Tapi jelas dirimu tak berani lawan Tuanmu
Kau hanyalah hamba Tuanmu
Tuanmu hanya ingin Indonesia buat utang baru

Iya, Tuanmu: IMF dan Bank Dunia
Serta para investor pasar uang
Segelintir 1% manusia penguasa kapitalisme dunia
Para Tuan penyebab ketimpangan dunia

Ketika Tuanmu yang rakus ingin diperkaya
Maka kau paksa rakyatberutang dari mereka
Kau bilang ini satu-satunya cara Negara mencari dana
Perbanyak utang dari mereka yang sudah kaya

Tentu utang dengan bunga sangat tinggi
Di kawasan Asia Pasifik bunga Indonesia paling tinggi
Bikin Tuanmu makin senang dan riang
Bikin rakyat Indonesia malang sampai bertahun mendatang

Jangan--jangan dari utang bunga tinggi
Ada oknum-oknum yang mendapat fee
Mungkin saja oknum itu bukan dirimu
(Meski masa lalumu sejatinya diselimuti banyak kasus korupsi)

Karena dirimu sepertinya hanya ingin penghargaan
Yang dengan murah hati akan diberikan Tuanmu
Yang diberikan kalau perlu setiap tahun untukmu
Agar kau terus dapat jadi Srikandi di panggung gemerlap
Sementara rakyat Indonesia masih hidup susah di gubuk gelap [***]

Depok, 2 Februari 2019

Hijriyah Jamaludin
Mahasisiwi Universitas Bung Karno, Angkatan 2011

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya