Berita

Joko Intarto/Dok

Publika

Emas Mulia di Balik Sampah

KAMIS, 31 JANUARI 2019 | 06:28 WIB | OLEH:

PERTANYAAN Erwan Widyarto tiga hari lalu itu akhirnya terjawab dini hari tadi. Di sela-sela persiapan siaran langsung peringatan 93 tahun Nahdlatul Ulama. Di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

Saat kru Jagaters set up perangkat live streaming di Plenary Hall, saya jalan-jalan ke ruang lain: Cenderawasih Room I dan II. Ternyata di sana ada persiapan acara yang juga meriah: Green Festival. Menampilkan berbagai kreativitas anak bangsa dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Terutama: sampah!

Perhatian saya langsung tertuju pada sebuah stand kecil. Yang sebenarnya berada di paling ujung. Atau paling pinggir. Kalau dirunut dari panggung utama Green Festival. Tapi menjadi booth paling strategis bagi pengunjung yang datang dari Plenary Hall.


Ada papan nama berwarna dasar hitam pada booth berukuran 3 x 3 meter itu. ‘Gade, clean and gold.’ Begitu bunyi tulisannya.

Kata ‘Gade’ langsung mengingatkan saya pada nama café yang dikelola anak perusahaan Pegadaian. Apakah ada hubungan dengan Pegadaian? Atau sekedar kebetulan? Belum ada orang yang bisa saya konfirmasi. Hanya ada beberapa tukang yang sibuk mengerjakan pembangunan.

Dua jam kemudian, sekitar pukul 02:00, saya dapat jawaban. ‘Gade’ yang terpasang pada booth itu, memang ada hubungan dengan Pegadaian. X-banner di depan booth itu menjelaskan, Gade merupakan program corporate social responsibility Pegadaian.

Konsep program CSR itu sangat menarik. Melalui Gade, masyarakat diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan bekerjasama dengan operator bank sampah.

Secara konvensional, pengelola bank sampah akan mengonversi sampah yang disetor masyarakat dengan nilai uang. Nah, nilai uang inilah yang dikonversi lagi menjadi aneka manfaat lain. Di Surabaya, walikotanya memperkenalkan konversi sampah plastik menjadi tiket naik bus kota gratis. Pegadaian menawarkan manfaat berbeda: tabungan masyarakat di bank sampah setempat bisa dikonversi menjadi tabungan emas.

Tabungan emas merupakan salah satu produk inovatif Pegadaian. Semua orang bisa memanfaatkan produk ini, karena mudah dan murah. Konversi uang ke emas mulia dilakukan mulai satuan Rp 5.000. Hasil konversi dicetak dalam buku tabungan. Mirip buku tabungan bank. Dengan tampilan data: tanggal berapa menabung berapa dengan hasil konversi emas seberat berapa.

Karena faktor mudah dan murah inilah, konversi dari tabungan di bank sampah menjadi tabungan emas di Pegadaian menjadi sangat mungkin. Katakanlah, hari ini saya menyetor 5 Kg sampah plastik. Bank sampah menghargai, misalnya, Rp 10.000/Kg. Maka saya punya tabungan Rp 50.000. Kalau harga emas Rp 500 ribu per gram, tabungan sampah saya bernilai setara dengan 0,1 gram.

Tentu saja dengan berat 0,1 gram, saya belum bisa mencetak emasnya. Tunggulah sampai beratnya mencapai 5 gram atau 10 gram. Biar enak dipegang.

Seru kan? Maka, mulai sekarang, kelola sampah di lingkungan Anda. Selain lingkungan jadi bersih dan sehat Anda bisa dapatkan emas mulianya. [***]


Penulis adalah praktisi siaran langsung.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya