Berita

Amien Rais (tengah)/RMOL

Politik

Amien Rais: Hingga Kepemimpinan Jokowi, Hegemoni Mafia Hukum Masih Sangat Besar

SELASA, 29 JANUARI 2019 | 11:59 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Maraknya mafia hukum sejak masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat Presiden keenam itu mengeluarkan Keppres untuk membentuk Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (PMH).

Politisi senior PAN Amien Rais menilai pembentukan itu terasa aneh mengingat banyak juga mafia di dalam Satgas tersebut.

"Saya mengatakan zaman pak SBY itu dibuat satgas pemusnahan mafia hukum, tapi 2 tahun kemudian bubar. Kalau di Kepres-nya ini bagus sekali kerjasama dengan KPK, KY, Kejagung, dan kepolisian. Tapi di sini saya bilang terjadi sebuah hal yang agak ironis," kata Amien dalam diskusi "Jokowi Raja Impor?" di Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta, Selasa (29/1).


Bagi Amien sangat wajar ketika baru berjalan 2 tahun Satgas ini bubar. Karena memang tidak bisa berjalan optimal.

"Wong mafia kok tugasnya dengan sebagian mafia, jadi ya sudah lah, bubar," imbuhnya.

Sampai dengan kepemimpinan Jokowi saat ini, Amien menyebut hegemoni mafia itu masih sangat besar di dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mantan ketua MPR ini berharap bahwa di kepemimpinan baru nanti mafia ini bisa diberantas sedikit demi sedikit.

"Mafia-mafia ini harus di-cut sayapnya pelan-pelan di pemerintahan baru nanti," pungkas Amin, Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Hadir sebagai pembicara diskusi, Azam Azman Natawijana (DPR RI), Alamsyah Saragih (Komisioner Ombudsman), Rizal Ramli (mantan Menko Perekononian) dan Drajat Wibowo (Waketum PAN). [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya