Berita

Politik

Pengamat: Anti-Kritik Dan Berpihak, ASN Baperan Layak Pecat!

SENIN, 28 JANUARI 2019 | 01:49 WIB | LAPORAN: TUAHTA ARIEF

Sikap anti kritik yang diperlihatkan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti ketika menanggapi pernyataan Calon Presiden Prabowo Subianto sangat tidak pantas diperlihatkan. Apalagi pejabat publik dengan status ASN di Kementerian wajib untuk bersikap netral.

"Sangat tidak pantas seorang yang berstatus ASN yang mestinya netral, malah berpihak. Kepala Biro tersebut seharusnya dipecat," kata Pengamat kebijakan publik Syafril Sjofyan kepada Kantor Berita Politik RMOL.Co melalui keterangan tertulisnya, Minggu (27/1).

Lembaga Kementerian, lanjut Syafril , diadakan untuk melayani kepentingan rakyat Indonesia.

Kata Syafril, semua pejabat diberikan amanah mengelola kekayaan negara dengan sebaik-baiknya, dan rakyat yang menggaji mereka berhak mengeritik, termasuk media pers dalam dan luar negeri.

"Jadi mereka bukanlah milik satu golongan, bukan pula milik ASN yang bekerja di kementerian tersebut, bukan juga milik Menteri Keuangan apalagi Presiden," sambung Syafril.

Syafril menilai, ada arogansi kekuasaan di lingkungan lembaga pelayanan masyarakat. Sehingga anti-kritik dan berpihak sehingga  mudah tersinggung.

"Seakan-akan sebuah lembaga publik bukan lagi lembaga pelayanan masyarakat yang sangat anti terhadap kritik. Agar diketahui, Menteri yang diangkat Presiden pun jika ada kritik dari masyarakat wajib menerima, bahkan malah mereka harus menyatakan silakan kritik kami supaya kami dapat bekerja sesuai keinginan rakyat," demikian Syafril.

Sebelumnya Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti menyatakan bahwa kritik yang dilontarkan Calon Presdien Prabowo Subiyanto denganb mengatakan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Pencetak Utang, telah menciderai perasaan pegawai Kemenkeu.

"Apa yang disampaikan oleh Calon Presiden Prabowo, jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi Menteri Pencetak Utang, sangat mencederai perasaan kami yang bekerja di Kementerian Keuangan," kata Nufransyah, kepada wartawan, Minggu (27/1). [hta]





Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya