Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Gelar Workshop, PKS Targetkan Suara Nasional 12 Persen

MINGGU, 20 JANUARI 2019 | 19:43 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menggelar penutupan rangkaian acara workshop pemenangan pemilu bertema “Grounded Special Program (GSP) for Politics and Election Konsolidasi Pemenangan Hati Rakyat dalam Pemilu 2019” di Ball Room Haris Hotel, Samarinda, Minggu (20/1).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pencapaian target raihan suara PKS sebesar 12 persen se-Nasional. Acara dihadiri 1000 calon Anggota legislatif PKS.

“Program ini diharapkan dapat mempersiapkan para caleg untuk memenangkan partai (PKS) sesuai targetnya,” jelas Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah (Wilda) Kalimantan Sukoco, Minggu (20/1).


Sementara hasil Workshop ini sendiri turut dirasakan oleh calon legislatif Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Henny Nurhandayani. Henny bersyukur dapat mengikuti kegiatan Grounded Special Program (GSP) for Politics and Election Konsolidasi Pemenangan Hati Rakyat dalam Pemilu 2019 yang digelar partainya.

Bahkan, setelah menghadiri workshop tersebut Henny mengaku yakin menang dan lolos menjadi anggota dewan dari PKS.

"Alhamdulillah. Setelah saya mengikuti Kegiatan GSP PKS di Samarinda, semakin yakin PKS akan menang,” ucap Henny.

Henny menambahkan, selain yakin perolehan suara PKS mencapai 12 persen secara nasional, dirinya juga semakin percaya diri setelah mengikuti GSP.

"Saya semakin percaya diri. alat dan materi yang disampaikan oleh Coach Dr. Fahmi sangat aplikatif, mudah dipahami. Dan jika disiplin dilaksanakan pasti menang,” ujarnya.

Lebih dari 50 ribu caleg beserta timsesnya telah mengikuti program GSP sejak bulan Oktober 2018, secara nasional di 33 provinsi sehingga target konsolidasi kader se-nasional dapat tercapai.

Program workshop ini sendiri sudah digelar secara nasional di 30 provinsi sebagai bentuk persiapan caleg PKS memenangkan pemilu yang akan digelar bulan april 2019. [jto]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya