Berita

Wakil Ketua Komisi VII DPR Muhammad Nasir/RMOL

Politik

Fraksi Demokrat Ikut Usul Pansus Divestasi Saham Freeport

SELASA, 15 JANUARI 2019 | 19:55 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Polemik divestasi saham PT Freeport Indonesia oleh pemerintah terus bergulir di Senayan. Pasalnya, banyak persoalan yang masih mengganjal dan terindikasi banyak lintas kepentingan.

Atas dasar itu, Fraksi Partai Demokrat di DPR RI meminta untuk membuat Panitia Khsus (Pansus) soal divestasi saham ini.

"Fraksi Demokrat usul membuat Pansus karena di sini banyak kepentingan yang terlibat. Sejak awal kasus ini sudah banyak aturan yang dibuat-buat yang akhirnya justru menabrak hukum," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Muhammad Nasir di Komplek DPR, Jakarta, Selasa (15/1).


Pertanyaan mendasar yang diajukan oleh politisi Demokrat ini adalah soal pengambilalihan Freeport di tahun 2021.

"Kemudian yang jadi masalah kenapa harus merubah keputusan yang seharusnya dihabiskan tahun 2021, kenapa harus dihabiskan sekarang?" tanyanya.

Legislator asal Dapil II Riau ini membandingkan dengan proses pengambilalihan Blok Rokan oleh Pertamina dari Chevron. Menurut dia prosesnya lancar ketika Pertamina harus berhadapan dengan sama-sama perusahaan Amerika Serikat.

Di lain sisi, dia juga menganggap peraturan yang ditabrak oleh pemerintah terutama Dirjen Minerba yang telah mengusulkan untuk dihabiskan sekarang.

"Jadi saya nggak ngerti kenapa aturan banyak ditabrak. Saya meminta pertanggung jawaban dari para Dirjen dan kami luruskan dari lintas fraksi bahwa usul dari Fraksi Demokrat untuk membentuk Pansus soal divestasi saham Freeport," pungkas Nasir.

Wacana pembentukan Pansus Freeport pertama kali digulirkan oleh Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu. Usulan ini digulirkan karena politisi Partai Gerindra itu menilai proses pengambilalihan saham Freeport dengan transaksi puluhan triliunan rupiah tersebut melanggar kesepakatan. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya