Berita

Jokowi-Ma'ruf/Net

Politik

Pemilihan Diksi "Dajal" Bisa Turunkan Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf

SABTU, 12 JANUARI 2019 | 15:59 WIB | LAPORAN:

. Pernyataan Cawapres nomor urut 01 KH. Ma'ruf Amin yang kerap kontroversial, seperti tudingan tentang adanya dajal yang menciptakan tsunami hoaks bakal menggerus elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Analis politik, Pangi Syarwi Chaniago mengakui bahwa Pilpres memang menciptakan perang urat saraf diantara para kontestan. Namun semestinya, sebagai ulama besar, Ma'ruf tidak perlu ikut-ikutan dalam polemik itu.

"Apakah pantas seorang kiai ngomong gitu. Jadi beliau semestinya sebagai panutan saja, punya karisma, punya wibawa, orang yang lebih bijaksana, dihargai orang. Setiap dia ngomong tentu positif, itu yang ditunggu masyarakat," kata Ipang sapaan akrabnya, Sabtu (12/1).


Dikatakan pengajar ilmu politik ini, ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu harusnya bisa mengerem tutur kata yang kira-kira bisa menciptakan polemik. Apalagi, pernyataan-pernyataan itu tidak didasari oleh riset dan data yang mumpuni.

Sebab jika tidak, lanjut Ipang, hal itu justru akan membuat tingkat elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf turun drastis.

"Itu bisa blunder, bisa bunuh diri, bisa merusak elektabilitas beliau apalagi ngomongnya kadang-kadang ngawur, tidak terukur, tidak ada indikator variabel yang jelas. Boro-boro mau menaikkan elektabilitas Pak Jokowi, justru menggerus," pungkasnya.

Di Masjid Muhammad Yusuf, Depok, Jawa Barat, Sabtu (12/1), Ma'ruf Amin menyebutkan penyebar hoax seperti dajal yang ingin selalu merusak. Dia berharap agar Indonesia dihindarkan dari dajal yang ingin merusak.

Sebelumnya, Ma'ruf Amin juga pernah blunder dengan menyebutkan mobil Esemka bakal diluncurkan pada Oktober 2018. Tapi hingga kini, wujud mobil Esemka tersbut belum terlihat. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya