Berita

Puing kapal selam Jerman era PD-I/BBC

Dunia

Puing Kapal Selam Jerman Era Perang Dunia I Muncul Di Perancis

SABTU, 12 JANUARI 2019 | 15:45 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Puing dari bangkai kapal selam Jerman yang digunakan semasa Perang Dunia Pertama secara bertahap tampak muncul di wilayah pantai di Perancis utara pekan ini.  beberapa waktu belakangan

Puing-puing kapal selam UC-61 ditemukan warga setempat sejak beberapa waktu terakhir. Kapal selam itu diketahui terdampat di sana pada Juli 1917. Awak kapal kemudian membanjiri kapal dan meninggalkannya dan pada tahun 1930an ketika kapal selam itu sebagian besar telah terkubur di dasar laut.

Sejak Desember 2018 lalu, dua bagian dari kapal selam telah terlihat saat air surut sekitar 100 meter dari bukit pasir.

"Bangkai kapal itu terlihat sebentar setiap dua hingga tiga tahun, tergantung pada pasang surut dan angin yang mengarah ke pergerakan pasir, tetapi hembusan angin yang baik dan bangkai kapal itu akan hilang lagi," kata Walikota Wissant Bernard Bracq, seperti dimuat BBC (Sabtu, 12/1).

Namun, pemandu wisata lokal Vincent Schmitt percaya angin dan pasang surut dapat menyebabkan lebih banyak puing UC-61 yang terpapar.

"Semua penduduk Wissant tahu ada kapal selam di sini, tetapi bangkai kapal itu sebagian besar lenyap dan karenanya tidak terlihat," katanya.

"Potongan-potongan muncul kembali dari waktu ke waktu, tetapi ini adalah pertama kalinya kami menemukan begitu banyak," sambung Bernard Bracq.

Kapal selam Jerman, yang dikenal sebagai U-boat itu diketahui berperat untuk menargetkan pengiriman Sekutu selama Perang Dunia Pertama dan menenggelamkan ratusan kapal.

Sejarawan mengatakan, UC-61 dikreditkan dengan menenggelamkan setidaknya 11 kapal, baik dengan meletakkan ranjau atau dengan menembakkan torpedo.

Pada perjalanan terakhirnya, kapal selam itu meninggalkan Zeebrugge di Belgia dan menuju ke Boulogne-sur-Mer dan Le Havre untuk meletakkan ranjau ketika kapal itu kandas.

Seluruh awak kapal yang berjumlah 26 orang menyerah kepada otoritas Perancis. [mel]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya