Berita

Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno/Net

Politik

DANA KAMPANYE

Tidak Ingin Tersandera Pemilik Modal, Alasan Prabowo Dan Sandi Rogoh Kocek Pribadi

SABTU, 12 JANUARI 2019 | 12:57 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

. Koalisi Adil Makmur Prabowo-Sandi sengaja mengumpulkan dana kampanye dari kocek pribadi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno termasuk rakyat biasa.

Mereka tidak mau ikut-kutan seperti kubu Jokowi-Ma'ruf Amin yang menerima sumbangan miliaran rupiah dari pengusaha tapi dibuat atas nama pecinta olahraga golf.

Koordinator Jurubicara Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan, hal itu dipilih agar tidak ada utang politik jika nanti terpilih.

"Makanya pak Prabowo dan bang Sandi ingin jadi Presiden yang mempimpin, bukan Presiden yang dikendalikan oleh para penyumbang dana atau pemilik modal," kata Dahnil kepada redaksi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1).

Kendati demikian, sambung Dahnil, bukan berarti BPN Prabowo-Sandi menutup sumbangan yang berasal dari perusahaan atau pengusaha. Dengan catatan, sesuai dengan ketentuan UU 7/2017 tentang Pemilu dan Peraturan KPU.

Dalam temuan Indonesia Corruption Watch (ICW), dana kampanye Jokowi-Ma'ruf sebesar Rp 55,9 miliar yang dilaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih banyak disokong pihak ketiga. Dari jumlah itu, sebesar Rp 37,9 miliar atau 86 persen berasal dari perkumpulan Golfer TBIG dan Golfer TRG. Sementara 14 persen sisanya berasal dari badan usaha, parpol, dana pribadi Jokowi, dan perseorangan.

CW curiga dua perkumpulan golfer itu merupakan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) yang sahamnya dimiliki Wahyu Sakti Trenggono, bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf.

Sementara dana kampanye Prabowo-Sandi yang dilaporkan ke KPU sebesar Rp 54 miliar, dengan perincian 70 persen dari Sandi dan 30 persen dari Prabowo. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya