Berita

Hendri Satrio/Net

Politik

DANA SUMBANGAN PILPRES

Pengamat: Kubu Jokowi Kebingungan Ngomentari Temuan ICW

JUMAT, 11 JANUARI 2019 | 13:58 WIB | LAPORAN:

Kubu Jokowi-Ma'ruf terkesan mengalihkan isu transparansi sumber dana kampanye masing-masing paslon capres-cawapres yang disuarakan Indonesian Corruption Watch (ICW) menjadi isu dukungan rakyat pada Pemilihan Presiden 2019.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mencermati Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir kebingungan mengomentari temuan ICW.

LSM antikorupsi itu menengarai dua perkumpulan golfer yang disebut dalam laporan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) yang sahamnya dimiliki Wahyu Sakti Trenggono, bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf.


Dua perkumpulan golfer ini menjadi penyumbang terbesar dana kampanye Jokowi-Ma'ruf hingga mencapai 86 persen. ICW membandingkan laporan dana kampanye paslon nomor 02 ke KPU yang didominasi dari kantong sendiri Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Dukungan rakyat ke Jokowi tidak mungkin miliar-miliaran.
Partisipasi masyarakat pasti amount-nya lebih kecil dari itu," tegas Hendri.

Hendri menekankan, tidak ada kaitannya transparansi sumber dana kampanye paslon seperti dituntut ICW dengan dukungan rakyat.

Inas berkilah sumbangan perkumpulan golfer bukti masyarakat masih berharap kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf. "Bang inas kebingungan saja, mencari alasan lain," sindir founder lembaga survei KedaiKopi tersebut.

Dengan dukungan luas dari masyarakat, menurut dia, Jokowi-Ma'ruf sebetulnya terbuka saja mengenai sosok-sosok penyumbang dana kampanyenya.

"Jadi nggak usah malu-malu, transparan saja. Kalau ada pengusaha nyumbang miliaran ngomong saja. Masak 50 ribuan diomongin, yang miliaran disimpan kan jadinya lucu,"cetusnya.

"Sebetulnya malu tuh mau mengakui timnya kurang transparan," tambah Hendri.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya