Berita

Hukum

Andrianto: KPK Harus Cek Benar Sumbangan Golfer Untuk Jokowi-Ma'ruf!

JUMAT, 11 JANUARI 2019 | 11:33 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dituntut untuk segera mengusut tuntas mengenai sumbangan dana kampanye Pilpres milik pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Apalagi terkait temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) tentang 86 persen dari total sumbangan yang diterima Jokowi-Ma'ruf berasal dari komunitas Golfer TBIG dan TRG.

Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, semua sumbangan, apalagi dari kalangan pengusaha tentu memiliki kepentingan tersembunyi di dalamnya.

"Apalagi sokongan terhadap incumbent. Hal ini bisa jadi bumerang. Pastinya bisa disandera dikemudian hari," katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (11/1).

Diakuinya sumbangan dari perorangan dan korporasi untuk Capres-Cawapres memanglah boleh. Tapi semestinya, KPK mengawasi tentang ini sedari awal. Sebab, untuk menghindari adanya temuan pelanggaran, salah satu pihak bisa saja sengaja mengakalinya dengan memakai nama orang lain untuk memberi sumbangan.

"Makanya KPK mesti cek benar-benar ini," pungkasnya.

Dalam temuannya Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan sebanyak 86 persen dari total sumbangan yang diterima Jokowi-Ma'ruf berasal dari komunitas Golfer TBIG dan TRG. Dimana, masing-masing menyumbang untuk Jokowi-Ma'ruf senilai Rp 19,74 miliar dan Rp 18,19 miliar. [hta]




Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya