Berita

Dunia

Mengakhiri Perang Hanya Mimpi Tanpa Pembicaraan Taliban-Afghanistan

RABU, 09 JANUARI 2019 | 21:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah mengatakan bahwa penolakan Taliban untuk melibatkan pemerintah dalam pembicaraan damai berarti hanya membuat rencana untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung 17 tahun di negara itu tetap menjadi mimpi.

Pernyataan Abdullah datang sehari setelah Taliban membatalkan putaran keempat pembicaraan dengan para pejabat Amrika Serikat di Qatar, yang akan dimulai minggu ini. Pembatalan dilakukan karena ketidaksepakatan Taliban tentang keterlibatan para pejabat Afghanistan dalam pembicaraan itu serta kemungkinan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.

Amerika Serikat diketahui  mendesak para pemimpin Taliban untuk duduk bersama para pejabat pemerintah Afghanistan tetapi Taliban melihat Amerika Serikat sebagai kekuatan utama dan memberhentikan pemerintahan Kabul sebagai boneka.


"Dalam setiap perjanjian damai di mana hak-hak warga negara kami, yang telah diperoleh dengan banyak pengorbanan, tidak dihormati, kesepakatan itu adalah mimpi dan tidak akan pernah terjadi," kata Abdullah pada pertemuan di Kabul, memperingati ulang tahun ke-15 konstitusi hari ini (Rabu, 9/1).

"Hari ini pembicaraan tentang penarikan pasukan asing adalah alasan untuk kelanjutan perang dan mendapatkan lebih banyak peluang," tambahnya.

Seorang pemimpin Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan, yang akan menjadi putaran keempat dengan utusan khusus AS Zalmay Khalilzad, akan berfokus pada penarikan Amerika Serikat, pertukaran tahanan dan pencabutan larangan pergerakan para pemimpin Taliban.

Sumber-sumber Taliban mengatakan bahwa mereka menuntut agar pemerintah Amerika Serikat membebaskan 25.000 tahanan. Tetapi para pejabat Amerika Serikat tidak tertarik untuk membahas pertukaran itu. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya