Berita

Qanum di Bangkok/AFP

Dunia

Dibantu UNHCR, Wanita Saudi Yang Ketakutan Ini Batal Dideportasi

SENIN, 07 JANUARI 2019 | 22:26 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Seorang remaja wanita Saudi berusia 18 tahun yang meninggalkan keluarganya dan membarikade dirinya di dalam sebuah hotel bandara Bangkok untuk mencegah diusir dari pihak berwenang Thailand akhirnya angkat kaki dari bandara setelah pembicaraan dengan badan pengungsi PBB hari ini (Senin, 7/1).

Dia adalah Rahaf Mohammed al-Qunun. Dia telah berada di bandara internasional Bangkok sejak Sabtu pekan kemarin (5/1). Saat itu, dia baru tiba dari Kuwait. Dia mengaku bahwa dia khawatir keluarganya akan membunuhnya jika dia terpaksa kembali ke rumah.

Kasus ini telah menarik perhatian global karena unggahannya yang viral di sosial media.
Pejabat imigrasi Thailand sebelumnya merencanakan untuk menempatkan Qunun dalam penerbangan kembali ke Kuwait pada hari ini (Senin, 7/1), namun akhirnya batal setekah permintaan Qanum menarik perhatian internasional.

Qunum telah melarikan diri dari Kuwait selama kunjungan keluarga di sana, dan telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk mencari suaka. Dia mengatakan bahwa dia ditahan setelah meninggalkan pesawatnya di Bangkok dan diberitahu bahwa dia akan dikirim kembali ke Kuwait.
"Mereka akan membunuh saya," kata Qunun.

"Hidup saya dalam bahaya. Keluarga saya mengancam akan membunuh saya bahkan untuk hal-hal yang paling sepele," sambungnya.

Seorang wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) bertemu Qunun di bandara dan juga mendiskusikan kasus ini dengan pejabat imigrasi Thailand. Setelah pertemuan itu, kepala imigrasi Thailand mengatakan dia tidak akan diusir.

"Kami akan membawanya ke Bangkok dan memberinya tempat berlindung yang aman di bawah perawatan UNHCR," kata kepala imigrasi Surachate Hakparn.

Dia mengatakan UNHCR akan bekerja memproses permintaan Qunun untuk status pengungsi. Giuseppe de Vincentis, perwakilan UNHCR di Thailand, mengatakan pemerintah Thailand telah memberikan jaminan Qunun tidak akan diusir ke negara mana pun di mana dia mungkin berada dalam bahaya saat kasusnya sedang diproses.

Qunun sebelumnya mengunggah video di Twitter awal pekan ini di mana dia membarikade pintu hotelnya dengan sebuah meja dan kasur. Dia mengatakan takut pada keluarganya di Saudi. Namun dia tidak membeberkan identitas mereka.

Dia mengaku alasan dia mencari perlindungan di Australia adalah karena tidak lagi sanggup dengan penmganiayaan yang dialaminya.

"Penganiayaan fisik, emosional dan verbal dan dipenjara di dalam rumah selama berbulan-bulan. Mereka mengancam akan membunuh saya dan mencegah saya melanjutkan pendidikan saya," tambahnya.

"Mereka tidak akan membiarkan saya mengemudi atau bepergian. Saya tertindas. Saya suka hidup dan bekerja dan saya sangat ambisius tetapi keluarga saya menghalangi saya untuk hidup," bebernya. [mel]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya