Berita

Gustavo Guttierez/Net

Jaya Suprana

Gustavo Guttierez

KAMIS, 03 JANUARI 2019 | 07:16 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SAYA merasa kagum sekaligus prihatin dalam mengamati perjalanan perjuangan mahaguru kemanusiaan saya, Sandyawan Sumardi jatuh bangun, babak belur menerjang kemelut deru campur debu berpercik air mata, keringat dan darah demi berpihak kepada kaum tertindas dan  tergusur. Alih-alih dipuji , sang pejuang kemanusiaan dari Jeneponto malah dihujat sebagai pelestari kemiskinan sampai pemberontak anti pemerintah bahkan sempat dikriminalisasikan sehingga divonis penjara oleh rezim Orba.

Saya merasa ada kemiripan antara keberpihakan kepada rakyat tertindas dan tergusur  yang  dilakukan oleh Sandyawan Sumardi dengan pengejawantahan makna teologi pembebasan yang dipelopori oleh Gustavo Guttierez

Teologi Pembebasan

Gustavo Gutierrez yang kini berusia 90 tahun dan menjabat sebagai Profesor John Cardinal O'Hara dalam bidang Teologi di Universitas Notre Dame, dikenal sebagai tokoh penggagas teologi pembebasan.

Buku mahakarya Gutiérrez berjudul “ A Theology of Liberation: History, Politics, Salvation “ (Suatu Teologi Pembebasan : Sejarah, Politik, Keselamatan), menjelaskan pemahamannya tentang kemiskinan  sebagai suatu tindakan solidaritas penuh cinta kasih dengan kaum miskin maupun sebagai protes pembebasan melawan kemiskinan.

Pengalaman hidup bersama rakyat yang tertindas dan tergusur mendorong Guttierez untuk melakukan kontekstualisasi dalam berteologi. Menurut Gutierrez pendekatan teologi Eropa dan Amerika Serikar yang dia pelajari tidak dapat diaplikasikan dalam situasi masyarakat di Amerika Latin.

Menurut dia, butuh pendekatan khas untuk berteologi dalam situasi yang sangat memprihatinkan di Amerika Latin waktu itu. Bagi Gutierrez, “pembebasan” bukan saja sebuah proses, melainkan juga sebuah kerangka berbagai tataran arti yang saling bertautan antara  Pembebasan ekonomi, sosial, dan politik dengan Pembebasan manusiawi, yang menciptakan manusia baru dalam masyarakat solidaritas yang baru serta Pembebasan dari dosa dan masuk dalam persekutuan dengan Tuhan dan sesama manusia.

Kerakyatan Dan Kemanusiaan

Teologi pembebasan tidak selalu mendapat dukungan. Kardinal Ratzinger sempat mengecam teologi pembebasan sebagai gagasan yang menyesatkan.  Di Amerika Latin sempat terjadi perpecahan antara kelompok yang menyatakan bahwa “Gereja harus netral terhadap pilihan politik” versus para teolog pembebasan. Perlawanan yang muncul terhadap teologi pembebasan menengarai betapa kaum agamawan waktu itu berada dalam ketakutan terhadap suatu kekuatan politik yang menindas.  

Gutierrez menganggap bahwa kaum pemuka Nasrani di Amerika Latin banyak berhubungan dan bersahabat dengan mereka yang mengendalikan ekonomi dan politik maka dapat dikatakan bahwa banyak ulama berada di pihak golongan penindas.

Namun sekarang kondisi peradaban sudah berubah, yakni setelah muncul kelompok pembaharuan  khususnya para penganut mazhab kerakyatan dan kemanusiaan yang terkandung di dalam teologi pembebasan.

Bahkan kini semangat keberpihakan terhadap kaum tertindas sedang gigih digelorakan oleh Sri Paus Fransiskus yang memiliki nurani sangat merakyat dan berperikemanusiaan. [***]

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya