Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Demokrat: Kami Berempati, Doni Monardo Dipermainkan Presiden

RABU, 02 JANUARI 2019 | 16:27 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pembatalan acara pelantikan Kepala Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru dinilai telah mempermainkan sang calon pengganti Laksamana Muda (Purn) Willem Rampangilei.

Pihak Istana telah mengonfirmasi bahwa kepala BNPB yang baru itu akan dijabat oleh Letjen Doni Monardo.

Kadiv Advokasi DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyayangkan pembatalan tersebut. Terlebih undangan telah menyebar dan nama Doni Monardo disebut.


"Kita sangat menyayangkan, apa yang terjadi terhadap Letjen Doni Monardo, dimana undangan pelantikannya telah disebar namun tiba-tiba dibatalkan tanpa penjelasan pembatalan," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, di Jakarta, Rabu (2/1).

Menurut Ferdinand, peristiwa semacam ini sangat tidak lazim terjadi sebuah negara. Hal ini menunjukkan tata kelola administrasi negara terkesan dibuat main-main.

"Ini sangat tidak lazim terjadi didalam sebuah birokrasi pemerintahan. Ini birokrasi negara, kesannya dibuat main-main oleh pihak-pihak yang mengurus administrasi ketatanegaraan kita. Ini tidak boleh terjadi," tegasnya.

Lebih lanjut, Ferdinand mengaku berempati dengan peristiwa yang dialami oleh Letjen Doni Monardo yang telah dipermainkan oleh presiden Jokowi.

"Kami berempati dan bersimpati kepada Letjen Doni Monardo beliau adalah jenderal yang cerdas, berprestasi, sayang sekali dipermainkan seperti ini oleh Presiden Jokowi," sesalnya.

Terlebih, lanjut Ferdinand, insiden yang menimpa Letjen Doni Monardo bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, janji palsu Jokowi juga pernah dialami oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

"Meskipun tampaknya sudah menjadi kebiasaan bagi Jokowi ya terlalu sering menjanjikan sesuatu ke orang lalu tiba-tiba dibatalkan. Paling teranyar adalah Prof Mahfud MD sebagai cawapres dan batalkan pada menit-menit terakhir," tandasnya. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya