Berita

Kemacetan di Jakarta/Net

Nusantara

2019 Kemacetan Diprediksi Lebih Parah

Harus Diatasi Dengan Ekstrim
RABU, 02 JANUARI 2019 | 11:58 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Indonesia Traffic Watch (ITW) memprediksi kondisi lalu lintas dan angkutan jalan pada 2019 belum lebih baik dari 2018. Justru kemacetan di kota-kota besar khususnya Jakarta akan lebih parah.

Demikian disampaikan Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi, Rabu (2/1).

Lalu lintas memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu pemerintah dan Polri jangan mati rasa, tetapi terus berupaya maksimal untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

Faktanya, kata Edison, kemacetan masih menu sehari-hari dan terjadi nyaris di seluruh ruas jalan ibukota. Selain menimbulkan kerugian materi, kemacetan sudah mengganggu aktivitas dan kreatifitas yang berdampak pada menurunnya produktifitas masyarakat. Serta potensi memicu meningkatnya stres bagi masyarakat.

Sementara upaya yang dilakukan pemerintah dan Polri belum menjadi solusi efektif mewujudkan Kamseltibcarlantas. Pembangunan ruas tol yang masif justru jadi beban masyarakat, karena harus membayar tol meskipun tidak ada jaminan bebas dari kemacetan.

Upaya pembatasan gerak kendaraan dengan kebijakan ganjil genap serta rekayasa lalin juga tidak memberikan dampak yang signifikan untuk mengurai kemacetan.

"Artinya, pebangunan ruas jalan khususnya tol tidak menjadi solusi efektif untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas," ujar Edison.

ITW memastikan pemicu utama kemacetan adalah populasi kendaraan bermotor yang tidak terkendali. Sementara pertumbuhan ruas jalan sangat terbatas, sehingga tidak mampu menampung kendaraan . Ditambah ketidakberdayaan pemerintah menyelesaikan permasalahan angkutan umum berbasis aplikasi beroperasi secara ilegal. Meskipun potensi memicu konflik, tapi pemerintah terkesan membiarkan.

Menurut Edison, seharusnya dalam kondisi lalu lintas yang sudah ekstrim atau gawat darurat tentu harus diatasi dengan tindakan yang ekstrim bukan hanya dengan cara pembatasan gerak kendaraan dan rekayasa jalan semata.

Disarankan agar pemerintah tidak ragu membuat kebijakan pembatasan jumlah kendaraan dengan moratorium berjangka penjualan kendaraan bermotor baru di Jakarta dan kota besar yang kemacetannya sudah parah.

Kemudian pembatasan usia kendaraan dan pembatasan kepemilikan kendaraan dengan wajib memiliki garasi. Serta mewajibkan setiap kendaraan memiliki ansuransi dengan nilai dua kali dari harga mobil.

Disertai penyiapan moda angkutan umum yang terintegrasi ke seluruh pelosok dan terjangkau secara ekonomi serta aman, nyaman, selamat dan tepat waktu.

"Pemerintah memberikan subsidi BBM bagi seluruh angkutan umum dengan memisahkan SPBU dengan kendaraan pribadi," demikian Edison. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya