Berita

Siti Musdah Mulia/Dok

Nusantara

Mengucap Hari Raya Kepada Pemeluk Agama Lain, Apa Kata Prof Musdah

MINGGU, 30 DESEMBER 2018 | 14:20 WIB | LAPORAN:

Agama bukanlah pemecah belah kemanusiaan, tapi salah satu simbol dalam mewujudkan perdamaian dan solidaritas kemanusiaan. Hal ini dikarenakan setiap agama diturunkan sebagai pedoman kehidupan bagi umat manusia.

"Kita beragama itu salah satu tujuannya untuk kemanusiaan bukan sekedar untuk Tuhan saja. Apalagi dalam Islam itu sangat sangat kental. Kalau kita perhatikan semua ibadah di dalam Islam itu bagaimana kita sebagai manusia itu bisa menjadi lebih baik terhadap sesama," ujar  Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Prof Siti Musdah Mulia di Jakarta.

Ia mencontohkan, salah satu perintah dalam Islam adalah melaksanakan salat untuk mencegah tindakan keji terhadap sesama. Bahkan bukan hanya dengan sesama, Islam itu sendiri memiliki makna Rahmatan Lil Alamin, artinya rahmat bagi semua alam yang di dalamnya ada manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan juga lingkungan.


"Saya pikir Islam itu benar-benar bagaimana menjaga agar supaya agama ini menjadi benar-benar rahmat, bukan bencana bagi sesama makhluk," kata Gurubesar pemikiran politik Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Ia setuju pendidikan agama itu penting sekali untuk bisa dimaknai yang seluas-luasnya oleh masyarakat baik itu di rumah tangga, sekolah, kantor dan lingkungan lainnya. Apalagi di Kongres Kebudayaan yang telah digelar tiga pekan lalu telah merekomendasikan kepada institusi-institusi pendidikan terutama mulai dari PAUD dan jenjang pendidikan berikutnya untuk lebih mengedepankan pendidikan agama.

Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) ini menambahkan, di dalam beragama tidak diperbolehkan memilih-milih seperti yang seiman saja. Sebab di dalam agama Islam juga diajarkan ukhuwah basyariyah yakni sesama manusia apapun agamanya, apapun kepercayaannya untuk berbuat baik.

"Merusak ukhuwah basyariyah sama dengan merusak sendi-sendi doktrin Islam," tegas wanita pertama yang  dikukuhkan LIPI sebagai Profesor Riset bidang Lektur Keagamaan ini.

Menanggapi perdebatan mengucapkan selamat hari raya bagi pemeluk agama lain, menurut dia, sebetulnya tak perlu dipersoalkan karena justru bisa memecah belah sesama umat manusia.

"Tidak ada itu larangan mengucapkan natal atau mengucapkan selamat Galungan atau Kuningan. Itu hanya ungkapan kasih sayang kita kepada sesama umat manusia, Ungkapan kasih sayang itu sebagai tanda bahwa kita respek terhadap orang lain, kita menghargai kepercayaan orang lain. Tidak ada urusannya dengan aqidah," ujarnya

Ia menilai sulit menghargai agama lain jika tidak belajar dan pahamilah agama sendiri dengan benar. Makanya masyarakat, imbau dia, jangan muda terprovokasi dengan alasan agama.
 
"Masyarakat perlu diperdalam pengetahuannya, sehingga di dalam hal apapun termasuk di dalam hal agama juga harus kritis dalam artian harus mikir terlebih dahulu sebelum mengikuti pandangan siapapun itu. Akal kritis itu harus dipakai, karena di dalam Alquran diajarkan Iqro ayat pertama, bacalah dan bacalah. Artinya sebelum melakukan hal yang lain kita harus mencari pemahaman yang benar supaya kita tidak mudah terprovokasi untuk urusan-urusan yang seperti itu," urai peraih Doktoral bidang Pemikiran Politik Islam di IAIN Syahid, Jakarta  ini.

Ia juga meminta kepada seluruh tokoh atau pemuka agama untuk mengajak umatnya agar dapat menjadikan agama sebagai alat merawat solidaritas kemanusiaan.

"Karena kalau tidak  kita dapat terpecah-pecah, berkonflik-konflik yang akhirnya yang rugi kita sendiri, kita tidak maju-maju sehingga kita selalu menjadi negara yang terbelakang," katanya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya