Berita

Foto/PUPR

Bisnis

PUPR Terima Izin Prinsip Pendirian Politeknik

KAMIS, 27 DESEMBER 2018 | 21:14 WIB | LAPORAN:

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mendapatkan izin prinsip pendirian Politeknik Pekerjaan Umum (PU) dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Dalam penyelenggaraannya, Kementerian PUPR bekerjasama dengan Universitas Diponegoro.

Pendirian Politeknik PU di Semarang, Jawa Tengah, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga konstruksi terampil dalam pembangunan infrastruktur bidang PUPR. Hal ini sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar pendidikan vokasional lebih ditingkatkan untuk mensuplai tenaga kerja terampil dan bersertifikat.

Menristekdikti Mohamad Nasir, menyambut baik dan mendukung inisiatif dari Kementerian PUPR untuk mendirikan Politeknik PU yang akan mengisi kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang pekerjaan umum dan konstruksi di Indonesia yang saat ini jumlahnya sangat terbatas.


"Pengajuan pendirian Politeknik PU ini merupakan langkah yang bagus untuk mensuplai tenaga kerja yang berkompeten khususnya bidang konstruksi. Lulusannya diharapkan tidak cukup memiliki ijazah, namun harus mendapat sertifikat kompetensi," ujar M. Nasir pada acara Penyerahkan izin Prinsip Pendirian Politeknik PU kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Ruang Serba Guna Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis ( 27/12).

Menteri Basuki mengatakan untuk tahap awal, Politeknik PU akan memiliki 3 Program Studi yakni Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung, dan Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan. Mahasiswa Politeknik PU berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PUPR, tenaga kerja konstruksi dan dari jalur umum. Tahun 2019 akan dimulai penerimaan mahasiswa sebanyak 50 orang setiap jurusan sehingga total 150 orang.

"Kami bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Selain itu kami juga bekerja sama dengan IHE Delft Belanda untuk penyusunan kurikulum dan tengah menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Jepang dalam penyediaan laboratorium," kata Menteri Basuki. Lokasi kampus Politeknik Semarang akan menggunakan Balai Ujicoba Sistem Diklat Perumahan dan Permukiman di Tembalang, Semarang.

Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR, Lolly Martina Martief dalam laporannya menyampaikan saat ini industri konstruksi membutuhkan banyak tenaga kerja konstruksi. Namun demikian dari total tenaga kerja konstruksi di Indonesia sekitar 8,1 juta orang, 74 persen merupakan  'unskilled labour' dengan pendidikan di bawah jenjang SMA.

Dari jumlah tersebut baru 485.534 orang (5,97 persen) yang memiliki sertifikasi kompetensi. Dengan kondisi tersebut, mendesak untuk dilakukan peningkatan kapasitas tenaga kerja konstruksi dari unskilled labour menjadi tenaga kerja konstruksi yang terampil.

"Politeknik PU memiliki keunggulan dibandingkan dengan politeknik lainnya di antaranya adalah lulusan akan mendapatkan sertifikasi profesi level terampil, kompetensi lulusan sesuai kebutuhkan di lapangan, terdapat kurikulum mata kuliah khusus seperti Green Contruction, Preservasi Jalan dan Jembatan, Pengenalan Teknologi Maju, Mitigasi Keadaan Darurat (bencana), Drainasi dan Pengendalian Banjir, Peraturan Perundangan), dan keterlibatan industri konstruksi," jelas Lolly.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, M. Agung Wibowo menyatakan bahwa Undip siap bekerjasama dalam pengembangan Politeknik PU sebagai institusi pendidikan yang sesuai dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0.

Turut Hadir dalam acara ini antara lain Inspektur Jenderal Widiarto, Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief, Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Patdono Suwignjo, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati.

Lalu, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB Rini Widyantini, Sekretaris BPSDM KM. Arsyad, Kepala Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja Siti Bellafolijani dan Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana Asep Arofah. [lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya