Berita

Marwan Batubara/Net

Politik

Pemerintah Sengaja Perlambat Pembangunan Kilang Minyak Agar Bisa Terus Impor

KAMIS, 27 DESEMBER 2018 | 18:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

. Rencana pembuatan kilang minyak yang mengacu pada Perpres Nomor 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional untuk merevitalisasi lima kilang minyak di Balikpapan, Balongan, Cilacap, Dumai dan Plaju terkesan sengaja diperlambat.

Hal itu di duga sengaja dilakukan pemerintah agar bisa terus melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (Iress) Marwan Batubara saat mengisi diskusi publik bertajuk "Infrastruktur Era Jokowi: Efektif, Salah Sasaran atau Koruptif?" di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).


"Pertama, masalahnya Pertamina kalau tidak mengandalkan parter, tidak bisa menyiapkan dana. Pertamina tidak cukup uang untuk membangun kilang BBM karena Pertamina harus nanggung subsidi negara," ujar Marwan.

"Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena Pertamina sedang digerogoti konglomerat," sambungnya.

Sehingga, lanjut Marwan, pemerintah akan melakukan impor BBM dan proses pembangunan infrastruktur dalan hal ini kilang minyak terpaksa harus molor.

"Nah, dengan kondisi rugi seperti itu sengaja mengulur-mengulur waktu. Kalau dipaksakan sehingga impor tetap tinggi dan terus meningkat. Malah nilai tukar rupiah terus merosot," papar Marwan.

Lebih lanjut, dia meminta pemerintah untuk menghentikan kebijakan yang dinilai populis tersebut agar negara tidak mengalami kerugian jangka panjang.

"Kebijakan populis tolong dihentikan. Pembangunan infrastruktur Pertamina itu tidak terjadi akibat kebijak popoulis yang melanggar UU BUMN," tutup Marwan.

Pembicara lain dalam diskusi itu, Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Kardaya Warnika, Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, dan Sekretaris Jenderal Konsorium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya