. Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sebagai figur ulama yang mampu menempatkan politik sebagai sarana dalam memperjuangkan kemanusiaan.
Demikian disampaikan Ketua Umum Garda Pemuda Nasdem, Prananda Surya Paloh saat berziah ke makam Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
"Gus Dur adalah salah satu tauladan politik di Indonesia. Beliau mengajarkan kepada kita semua bahwa yang terpenting dari politik adalah kemanusiaan," kata Prananda dalam keterangannya, Sabtu (22/12).
"Indonesia patut berbangga memiliki putra terbaik bangsa seperti Gus Dur yang dengan kematangannya di bidang agama mampu mengintegrasikan nilai-nilai universal agama dan semangat nasionalisme," ucap anggota DPR ini menambahkan.
Lebih lanjut, Prananda mengatakan, apa yang telah diajarkan Gus Dur harus terus mengalir dalam nadi perpolitikan Indonesia. Terutama menghadapi tahun politik, harus tetap menjaga kondusifitas dan menempatkan kemanusiaan di atas kepentingan apapun.
Sebab akhir-akhir ini hoax, ujaran kebencian dan politik identitas atas nama agama seringkali menjadi alat kampanye bagi sebagian kelompok dalam meraih kekuasaan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Garda Pemuda Nasdem, Moh. Haerul Amri menilai Gus Dur sebagai sosok kiai demokratis. Sebagai ulama sekaligus negarawan, Gus Dur dengan sikap keislaman dan keindonesiaannya menunjukkan bahwa Islam harus menjadi ruh bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Bahkan Gus Dur selalu menyatakan bahwa Islam itu agama demokrasi," ujar wakil ketua umum PP GP Ansor ini.
[rus]