Berita

Gubernur Anies/Net

Politik

Indonesia Muda: Melaporkan Anies Ke Bawaslu Terlalu Berlebihan

RABU, 19 DESEMBER 2018 | 02:11 WIB | LAPORAN:

. Kehadiran Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Konferensi Nasional Gerindra di Internasional Convention Center (SICC), Sentul City, Bogor Jawa Barat menuai protes dari kubu Jokowi-Ma'ruf dan melaporkan Anies ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Selasa (18/12).

Pasalnya, Anies diduga melanggar UU Pemilu tahun 2017 pasal 281 ayat 1 tentang pemilu, dengan mengacungkan dua jari (jempol dan telunjuk) sebagai simbol capres dan cawapres Prabowo-Sandi.

Terkait  Anies akan  dilaporkan ke Bawaslu, Ketua Umum Indonesia Muda, Lutfi Nasution angkat bicara.

Dia menilai upaya itu sebagai tindakan berlebihan alias lebay.  Anies, menurut dia, sebagai Gubernur DKI Jakarta, pada hari Sabtu (15/12), tengah euforia atas keberhasilan klub sepak bola Persija yang menjadi kebanggaan warga kota Jakarta.

"Kebetulan Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres dapat nomor urut 02, mungkin saja Anies masih terbawa euforia kemenangan  itu saat  saat berpidato di acara  Konfernas Gerindra," terangnya.

Upaya melaporkan Anies ke Bawaslu bagi Lutfi sangat aneh. Sebab sebelumnya ada beberapa kepala daerah yang dengan terang-terangan menggunakan pemakaian nama Gubernur, Bupati dan Walikota untuk mendukung pasangan capres-cawapres tertentu tidak dilaporin.

Bahkan Mendagri pun, menurut Lutfi, mengatakan kalau  kepala daerah sah-sah saja mendukung salah satu pasangan di pilpres, asalkan jangan menjadi tim inti dan tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

Mendagri Tjahjo Kumolo pernah mengatakan, kepala daerah adalah jabatan politis. Mereka menjadi kepala daerah karena diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik.

Oleh karena itu, tidak masalah jika kepala daerah mendeklarasikan dukungan kepada salah satu pasangan di Pilpres.

"Kalau dia sebagai anggota koalisi partai yang mendukung kepada salah satu pasangan yang ada, sah sah saja menurut saya," kata Tjahjo di Jakarta, Senin (15/10). [jto]
 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya