Berita

Ma'ruf Cahyono/Humas MPR

Sekjen MPR Ingatkan Pentingnya Peran Humas Di Tahun Politik

SELASA, 18 DESEMBER 2018 | 18:12 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono membuka secara resmi acara Forum Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) MPR dengan tema "Peran Lembaga MPR di Tahun Politik" di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/12).

Acara yang diikuti 100 lebih peserta perwakilan bidang kehumasan instansi, lembaga-lembaga serta beberapa kementerian negara, selain dihadiri Sesjen MPR RI juga dihadiri Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa Gun Gun Siswadi, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah dan Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi Biro Humas Setjen MPR Muhammad Jaya.

Kepada para peserta, Ma'ruf mengingatkan pentingnya peran kehumasan lembaga-lembaga dan kementerian-kementerian negara sebagai penghubung antara negara dan masyarakat. Kehumasan memiliki satu psikologi hubungan, antara negara dan masyarakat.

"Peran dan hubungan kehumasan tersebut tentu saja sangat penting terutama sebagai jembatan komunikasi kepada rakyat," ucapnya.

Sebagai contoh, saat ini sering terdengar isu bahwa bangsa Indonesia terancam tiga "dis" yakni disorientasi, distrust dan disobedience. Ini sangat berbahaya jika terjadi dan meluas dalam tataran kenegaraan.

Disinilah, menurut Ma'ruf, peran-peran kehumasan untuk membalik isu ancaman tiga "dis" tersebut menjadi positif dan baik untuk masyarakat dan negara. Pertama isu disorientasi, bagaimana kehumasan berperan agar seluruh anak bangsa memiliki orientasi berbangsa dan bernegara yang sewajarnya, selayaknya dan senormalnya sesuai harapan the founding fathers Indonesia.

Kedua isu distrust, bagaimana kehumasan mampu menghilangkan distrust masyarakat kepada negara menuju masyarakat yang sepenuhnya menaruh kepercayaan penuh terhadap bangsa dan negaranya. Jika, peran-peran tersebut diupayakan maksimal dan berhasil maka akan muncul satu kekuatan yang menghilangkan disobedience atau pembangkangan.

Ditekankan Ma'ruf, jika disobedience tidak terjadi, tentu negara dan masyarakat akan berada dalam hubungan yang selaras, baik, saling mendukung dan pada akhirnya segala yang dicita-citakan bersama akan mudah untuk diwujudkan.

"Saya kira peran-peran kehumasan tersebut sangat luar biasa, peran humas tidak hanya masuk dalam tataran-tataran rutin keseharian yang biasa dilakukan tapi masuk juga dalam tataran besar salah satunya bagaimana mewujudkan itu semua membalik ancaman tiga "dis" tadi," katanya.

Kehumasan, lanjut Ma'ruf, juga harus menjadi yang terdepan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, tapi tidak hanya pesan di permukaan saja, namun pesan-pesan yang betul-betul bisa memberikan pengaruh. Pengaruh tersebut, di tataran MPR sendiri sangat tinggi harapannya yakni bagaimana sistem nilai yang ada juga sampai kepada masyarakat.

"Intinya, apapun yang akan kita lakukan dalam melakukan peran kehumasan dan layanan informasi kepada masyarakat, tentu pada akhirnya yang merupakan harapan besar kita semua adalah, pertama bagaimana masyarakat mampu menciptakan satu kondisi bangsa yang berorientasi kepada masa depan bangsanya, kedua masyarakat yang percaya kepada bangsanya dan ketiga adalah masyarakat yang patuh pada bangsa dan negaranya," tandasnya.

Berbicara soal tahun politik 2019 yang akan disongsong bangsa Indonesia, Ma'ruf mengungkapkan bahwa peran serta aktif seluruh masyarakat secara baik dan bijaksana akan membawa bangsa Indonesia menuju ke arah kebaikan demokrasi dan kebaikan secara keseluruhan.

"Menyongsong tahun politik 2019, kita sikapi dengan bijaksana dan dewasa. Proses tahapan-tahapan demokrasi yang sudah kita lalui sesungguhnya yang mematangkan kita dalam menyongsong demokrasi 2019 dengan cara-cara yang demokratis yakni cara-cara Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara kita," tandasnya. [rus]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya