Berita

Joko Intarto dan Ananto/Net

Publika

Membangun Harapan Dari Museum Kanker Surabaya

KAMIS, 13 DESEMBER 2018 | 13:56 WIB | OLEH: JOKO INTARTO

DI sela-sela agenda yang padat di Surabaya, saya menyempatkan sedikit waktu untuk menemui dr Ananto. Pendiri Museum Kanker Surabaya. Yang juga museum kanker satu-satunya di dunia itu.

Kami janjian bertemu di Museum Kanker, di Jalan Raya Kayoon. Tak jauh dari Grand City Mall. Lokasi acara ISEF 2018.

Lumayan. Bisa ngobrol hampir satu jam. Bahkan sempat mengajari dokter yang juga konsultan bisnis itu cara mengoperasikan webinar untuk meeting, training dan seminar online.

"Ternyata sangat gampang. Ini akan bermanfaat besar untuk membangun komunikasi yang lebih intensif antara dokter, survivor, pasien dan keluarganya," kata Pak Ananto sembari tertawa kecil.

Agenda pertemuan saya dengan Pak Ananto memang hanya untuk membahas webinar. Saya menawarkan platform berbasis video conference itu sebagai solusi untuk mengedukasi masyarakat terhadap kanker.

Sebagai institusi satu-satunya di dunia, Museum Kanker Surabaya berpotensi menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pengobatan kanker yang penting.

Namun, peran ini belum bisa ditunaikan secara maksimal. Sebab, masyarakat masih menghadapi kendala untuk mengakses. Terutama yang tinggal jauh dari Surabaya.

"Saya paham sekarang. Berarti lewat webinar ini nanti kita bisa membuat program seminar dan konsultasi secara terencana. Bisa seminggu sekali atau dua kali. Pesertanya bisa siapa saja dari mana saja di seluruh dunia," kata Pak Ananto, dengan wajah riang, seusai latihan webinar.

Kami sudah janjian cukup lama. Hampir 3 bulan lalu. Tapi waktunya tidak pernah cocok. Sama-sama sibuk. Baru Selasa lalu itulah bisa bertemu. Walau hanya satu jam. Cukuaj untuk mendiskusikan beberapa rencana.

Sebelum pulang, Pak Ananto mengajak saya berfoto bersama. Di depan papan informasi yang menyala terang. .

"Lihat papan itu. Pada tanggal 1 Desember 2018, sudah 24 ribu lebih yang meninggal karena kanker serviks saja. Itu data dari tanggal 1 Januari 2018," jelas Pak Ananto.

Semoga pertemuan ini bisa menjadi jalan kebaikan. Menolong mereka yang terkena kanker. Mencegah kanker berkembang lebih jauh. Bahkan bisa sembuh kembali. [***]

Penulis adalah praktisi siaran langsung


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya