Berita

Pembukaan MoeslimChoice Award/Net

Nusantara

Islam Tulang Belakang Kebangsaan Dan Kemerdekaan Indonesia

RABU, 12 DESEMBER 2018 | 21:17 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Peran Islam dan umat Muslim di nusantara tidak perlu diragukan lagi. Peran umat bahkan sudah ada sejak negeri ini masih sekadar dibayangkan dan hidup di alam pikiran para pemuda era kebangkitan kebangsaan.

Inspirasi Islam terus berlanjut hingga era revolusi kemerdekaan, hingga kini di era posttruth, di mana keyakinan akan kebenaran tidak lagi mesti berkaitan dengan kebenaran itu sendiri.

Begitu tegas CEO RMOL Network Teguh Santosa saat memberi sambutan di acara milad pertama Moeslim Choice bertajuk “Malam Anugerah: Moeslim Choice Award 2018” yang digelar di Hotel Pullman, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu (12/12) malam.

Teguh menukil studi dari sejarawan politik George McTurnan Kahin mengenai revolusi dan kebangsaan Indonesia. Kahin mencatat, ada dua tulang belakang yang memungkinkan revolusi menentang kolonialisasi atas negeri ini berbuah kemerdekaan.

Pertama, adalah bahasa Melayu Pasar yang dipergunakan kalangan terdidik dan pelajar, tokoh pergerakan, dan pemimpin-pemimpin masyarakat di masa pra kemerdekaan.

“Dengan bahasa Melayu Pasar gagasan kebangsaan jadi mungkin untuk dipertemukan, diasah, dibumikan, dan akhirnya berhasil diperjuangkan,” terang Teguh.

Sementara backbone yang kedua adalah Islam. Kahin menyebutnya sebagai Muhammadanisme yang dianut oleh sebagian besar rakyat di negeri jajahan yang ketika itu bernama Hindia Belanda.

Islam memudahkan gagasan kemerdekaan dibumikan. Sebab, seperti semua agama langit lainnya, Islam mengajarkan bahwa drajat setiap manusia adalah sama.

“Dengan demikian, penjajahan yang dilakukan manusia atas manusia lain, penjajahan yang dilakukan satu bangsa atas bangsa lain, sudah pasti bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Dan karenanya harus dilawan,” demikian Teguh

Sejumlah tokoh nasional hadir dalam acara ini. Mereka di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, ekonom senior DR Rizal Ramli, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Walikota Palembang Harnojoyo, Senator DKI Fahira Idris, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama. [ian]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya