Basuki Hadimuljono Airin Rachmi Diany, Budi Karya Sumadi, dan Rini Soemarno/Humas PUPR
Kehadiran rumah susun (rusun) berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang sebagian besar diperuntukan bagi para pekerja golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di wilayah perkotaan memberikan nilai efisiensi sangat tinggi karena lokasinya dekat dengan transportasi publik, khususnya kereta commuter yang melayani sistem metropolitan Jabodetabek.
"Ukurannya pun juga cukup ideal untuk hunian, yaitu tipe 32 dan tipe 70. Setiap towernya dialokasikan 25-30 persen untuk MBR. Adanya program pembangunan Rusun TOD akan meningkatkan capaian Program Satu Juta Rumah di mana tahun 2018 capaiannya sebanyak 1.041.323 unit," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono usai menghadiri Groundbreaking Pembangunan Rusun Terintegrasi dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di tiga stasiun kereta yaitu Stasiun Rawa Buntu, Stasiun Jurangmangu, dan Stasiun Cisauk, pada Senin (10/12).
Turut hadir juga pada acara tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany yang melakukan penekanan tombol sirine pertanda dimulainya proses konstruksi rusun.
Pada kesempatan tersebut, Rini menegaskan bahwa terlaksananya groundbreaking ini membuktikan adanya sinergi bukan hanya antar BUMN, tetapi juga sinergi antar Kementerian/Lembaga.
"Kita berharap masyarakat penghuni rusun ini nantinya juga memanfaatkan transportasi publik guna mengurangi pemakaian kendaraan pribadi baik mobil atau motor, sehingga mengurangi kemacetan dan polusi udara," kata Rini.
Budi Karya mengatakan dengan terlaksananya pembangunan TOD merupakan salah satu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan transportasi di Jabodetabek.
Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, dilakukan oleh Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 meter persegi sebanyak enam tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit.
Pada tahap pertama dibangun sebanyak tiga tower terdiri dari 1.816 unit terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.
Kemudian, Rusun TOD Jurangmangu, Tangsel, dibangun oleh PT. Hutama Karya (Persero) di atas lahan seluas 4,6 hektar sebanyak 4.510 unit yang juga terdiri atas enam tower. Dan terakhir Rusun TOD Cisauk, Kabupaten Tangerang dikerjakan oleh oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk sebanyak 2.641 unit yang terbagi dalam enam tower, dengan tahap pertama dibangun 832 unit terbagi menjadi 300 unit hunian subsidi dan 532 unit hunian non subsidi.
Sebelumnya, juga telah dibangun beberapa hunian rusun dengan konsep TOD, antara lain di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Diharapkan konsep hunian terintegrasi ini dapat lebih banyak dikembangkan di kota-kota besar lainnya di Indonesia, sehingga dapat menurunkan angka backlog pemilikan dan penghunian rumah sekaligus meningkatkan kualitas hunian yang layak.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, yaitu Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Staf Khusus Menteri PUPR Rildo A. Anwar, Direktur Rumah Susun Ditjen penyediaan Perumahan M. Hidayat, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.
[***/dob]