Berita

Frans Liszt/Net

Jaya Suprana

Impian Cinta Franz Liszt

MINGGU, 09 DESEMBER 2018 | 07:26 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

O lieb', solang du lieben kannst!  O lieb', solang du lieben magst!
Die Stunde kommt, die Stunde kommt,  Wo du an Graebern stehst und klagst!


(Cintailah selama kau mampu ! Cintailah selama kau mau !
Waktu akan tiba, Kau akan berdiri di depan nisan dan meratap)


Mahapianis dan mahakomponis, Franz Liszt sangat terkesan pada syair 'O lieb, so lang du lieben kannst' (Cintailah selama kau mampu!) karya penyair Jerman abad XIX, Ferdinand Freiligrath, sehingga tergerak untuk menggubah syair tersebut menjadi sebuah karya musik untuk soprano dan pianoforte yang kemudian menginspirasi mahakarya terpopuler untuk pianoforte yaitu Liebestraum nomor 3.  

Impian Cinta

Liebestraeume merupakan suatu kelompok karya terdiri dari tiga karya Notturno untuk pianoforte solo oleh Franz Liszt, yang diterbitkan pada tahun 1850. Tiga Liebestraeume digarap berdasar puisi oleh Ludwig Uhland dan Ferdinand Freiligrath.

Pada tahun 1850, dua versi diterbitkan bersamaan sebagai sebuah versi untuk soprano dan pianoforte, dan sebuah versi transkripsi untuk pianoforte. Dua puisi oleh Uhland dan yang sebuah puisi oleh Freiligrath berupaya mengungkap tiga bentuk cinta yang berbeda. Uhland 'Hohe Liebe' (cinta yang dimuliakan) adalah cinta suci atau religious dengan ungkapan 'martir' mencabut cinta duniawi serta 'surga telah membuka gerbangnya'.

Lagu kedua  Seliger Tod (kematian yang diberkati) sering dikenal dengan baris pertamanya (Gestorben war ich, Aku telah mati), dan membangkitkan cinta erotis; (Aku mati karena kebahagiaan cinta; aku berbaring terkubur di pelukannya; aku terbangun oleh ciumannya; aku melihat surga di matanya).

Freiligrath


Puisi Freiligrath untuk Notturno ketiga yang paling termashur adalah tentang cinta tanpa syarat (Cintailah selama kau mampu,  O lieb, solang du lieben kannst).

Liebestraum No. 3 adalah yang terakhir dari tiga Notturno yang ditulis Liszt, dan yang paling populer. Liebestraum nomor 3 terdiri tiga bagian, yang berakhir pada sebuah kadenza cepat yang membutuhkan kerja jari cekatan dan tingkat kemampuan teknis yang sangat tinggi.  

Melodi yang sama digunakan di seluruh bagian, setiap kali bervariasi, terutama di bagian tengah karya, di mana klimaks sukma karya tercapai. [***]


Penulis adalah pianis, komponis, pendiri Jaya Suprana School of Performing Arts dan pembelajar musik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya