Berita

Yenny Wahid/Net

Dunia

Di Dubai, Yenny Wahid Bicara Peranan Perempuan Memperjuangkan Perdamaian

JUMAT, 07 DESEMBER 2018 | 19:42 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid menjadi salah satu pembicara forum perdamaian di dunia Islam yang diselanggarakan di Abu Dhabi, Dubai pada 5-7 Desember 2018.

Pertemuan tersebut bertugas untuk membangun kerjasama internasional dalam upaya memastikan perdamaian khususnya di dunia Islam.

Yenny mengaku dipilih secara pribadi karena aktivitas bersama Nahdlatul Ulama, organisasi Islam dengan keanggotaan mencapai 80 juta jiwa.

Putri Presiden keempat RI Gus Dur itu dinilai mampu bekerja mempromosikan perdamaian hingga akar rumput, pemberdayaan perempuan termarjinalisasi, serta pikirannya yang tercurahkan untuk Wahid Foundation.

"Saat ini fokus saya membangun jaringan internasional untuk kampanye perdamaian. Alhamdulillah kami mulai mendapat pengakuan dari lembaga-lembaga dunia. Misalnya belum lama ini kami baru bekerjasama dengan UN Women-lembaga PBB yang menangani masalah perempuan untuk menjalankan program Perempuan Untuk Perdamaian," sebut Yenny dalam keterangannya, Jumat (7/12).

Dia berbicara dalam salah satu sesi tentang women deliver peace, atau peranan perempuan dalam memperjuangkan perdamaian.

"Saya paparkan tentang program kami bernama Desa Damai, program ini bertujuan untuk memberikan tingkat harapan hidup lebih besar dan lebih tinggi," ujar Yenny.

Dia juga menjelaskan bagaimana dirinya mempromosikan perdamaian di dunia terutama oleh umat muslim. Bagaimana membangun aliansi diantara berbagai peradaban, kebudayaan dan agama agar tercipta perdamaian dunia.

"Para ulama di sini sepakat bahwa tidak ada gunanya bertikai soal agama. Terutama dari sudut pandang teologi. Justru kita harus mencari titik temu antar agama," ujar Yenny.

Sebelum ke Dubai, Yenny bersama PBB memulai program perempuan untuk perdamaian dengan fokus perempuan di desa. Pada 2017 lalu, Yenny juga menjadi perwakilan Indonesia dalam pembentukan dewan toleransi dan perdamaian global di Pulau Malta. Dalam pembentukan dewan tersebut Yenny bersama perwakilan tujuh negara lainnya antara lain AS, Mesir dan UEA. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya