Berita

Yudi Purnomo/RMOL

Hukum

KASUS NOVEL BASWEDAN

Wadah Pegawai KPK Bantah Tudingan Ombudsman

JUMAT, 07 DESEMBER 2018 | 14:27 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

. Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah pernyataan Ombudsman RI yang menyebut ada hambatan yang disengaja dalam penyidikan kasus penyidik KPK, Novel Baswedan.

Ombudsman menuding KPK sengaja mengambil rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang menjadi salah satu petunjuk utama pelacakan pelaku penyiraman.

Kepala Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo mengatakan, kasus penyiraman air keras terhadap Novel sepenuhnya dilakukan oleh pihak kepolisian.


"Kami tegaskan bahwa KPK belum melakukan penyidikan apapun terhadap teror terhadap Bang Novel," ujar Yudi di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (7/12).

Sebelumnya, Komisioner Ombudsman, Adrianus menyebutkan, KPK sengaja mengambil CCTV di rumah Novel yang menjadi petunjuk utama.

Hal ini dinilainya sebagai penghambat proses penyidikan sekalipun pada akhirnya KPK memberikan salinan CCTV itu kepada Polri.

"Itu (CCTV) bukti kan. Tapi diambil oleh KPK dan akhirnya KPK menyerahkan kloningnya kepada Polri. Kloning kan sesuatu yang tidak bisa diterima secara hukum. Kami melihatnya sebagai hambatan," ujar Adrianus, kemarin.

Wadah Pegawai KPK sebelumnya meminta Presiden Jokowi untuk segera pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) sebagai penyelidik independen kasus Novel.

Mengingat, Ombudsman mendapati adanya beberapa hal malaadministrasi dalam penanganan kasus Novel. Salah satunya adalah aspek penundaan berlarut penanganan perkara.

Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.

Kejadian tersebut terjadi saat Novel berjalan pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid tidak jauh dari rumah, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya