Berita

Boeing 737 MAX Lion Air/Net

Dunia

Regulator India Dorong Pilot Latihan Replikasi Kecelakaan Lion Air

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 21:59 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Regulator penerbangan India mendorong agar pilot penerbang jet Boeing Co 737 MAX di India dilatih pada simulator yang meniru skenario yang menyebabkan kecelakaan Lion Air di Indonesia beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, pesawat Lion Air jenis terbaru Boeing 737 MAX Indonesia terbang ke Jakarta dari Bali jatuh pada 29 Oktober lalu dan menewaskan semua orang di dalamnya yang berjumlah 189 orang.

Laporan otoritas Indonesia sementara tidak memberikan alasan kecelakaan terjadi, tetapi fokus pada pemeliharaan dan pelatihan maskapai dan respon sistem anti-kios Boeing ke sensor yang baru saja diganti.

Pilot Lion Air yang menerbangkan pesawat yang sama pada penerbangan sehari sebelumnya telah mengalami masalah yang sama, yakni dengan gerakan hidung pesawat ke bawah, tetapi berhasil mematikan sistem yang relevan.

Boeing mengatakan ini adalah prosedur yang benar.

Namun serikat kerja percontohan Amerika Serikat mengatakan peningkatan perangkat lunak tidak termasuk dalam pelatihan atau manual dan itu mengubah perilaku beberapa kontrol dengan cara yang dapat membingungkan pilot.

Karena itulah, seperti mdimuat Reuters, pembuat pesawat yang berbasis di Seattle sedang mempertimbangkan rencana untuk meluncurkan peningkatan perangkat lunak untuk 737 MAX yang akan membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh awak Lion Air.

Menyusul situasi tersebut, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) mengatakan Jet Airways Ltd dan SpiceJet Ltd, yang mengoperasikan 737 jet MAX di negara itu, belum mengalami masalah besar dengan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS).

Karena itulah, DGCA telah meminta maskapai penerbangan untuk memberikan informasi teknis terperinci dan rencana pelaporan kepada awaknya jika mendeteksi cacat MCAS.

Regulator India mengatakan maskapai penerbangan harus menginstruksikan kru untuk mengalihkan ke bandara terdekat jika ada cacat MCAS dalam penerbangan. [mel]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya