Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi: Adanya KKB Tidak Menyurutkan Pemerintah Membangun Papua

KAMIS, 06 DESEMBER 2018 | 17:43 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Presiden Joko Widodo menegaskan, meskipun baru-baru ini sempat terhambat dengan adanya kelompok kriminal bersenjata (KKB), hal itu tidak menyurutkan langkah pemerintah untuk terus membangun infrastruktur di Papua.

Demikian disampaikan Jokowi sapaan akrab Kepala Negara dalam acara peringatan Milad Satu Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimaat Muhammadiyah, di Yogyakarta, Kamis (6/12).

"Tidak menyurutkan kita untuk membangun Papua karena kita tahu dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote semua memerlukan infrsatruktur dan harus kita bangun," kata Jokowi.

Presiden menjelaskan, ketiadaan infrastruktur jalan yang baik di Papua telah menyebabkan lamanya waktu tempuh. Tak jarang, perjalanan yang semestinya dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam saja dapat memakan waktu hingga berhari-hari.

"Di Indonesia bagian timur, di Papua, jalan (rusak) seperti ini banyak sekali. Masak hanya 120 kilometer memakan waktu dua atau tiga hari baru sampai. Harus menginap, harus masak di jalan. Inilah pentingnya infrastruktur," ujar Jokowi.

Mengenai pembangunan infrastruktur itu, Jokowi menyampaikan pentingnya dilakukan secara merata di seluruh wilayah nusantara dengan harapan agar keterhubungan antarwilayah menjadi lebih meningkat.

Keterhubungan antarwilayah itu, diyakini pada gilirannya akan menyatukan seluruh daerah di Tanah Air sehingga meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan.

"Kenapa harus sambung menyambung? Supaya persatuan kita sebagai sebuah negara besar itu bisa disatukan. Jadi yang namanya membangun infrastruktur bukan hanya urusan ekonomi tetapi juga urusan persatuan bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa besar," tegas Jokowi.

Dilansir dari Setkab, hadir antara lain Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mendikbud Muhadjir Effendy, Anggota Wantimpres Syafii Maarif, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya